
Bangunpurba, (Analisa). Pemakaian smartphone (telepon pintar) bukan hal baru bagi kalangan remaja, bahkan hingga ke pelosok desa. Namun ada kalanya, penguasaan gawai itu akan sulit jika aplikasi di dalamnya menggunakan berbahasa Inggris.
“Pemikiran inilah yang mendasari kami memberikan pendampingan terhadap remaja, khususnya membantu anggota Karang Taruna dapat menggunakan smartphone untuk belajar bahasa Inggris,” ungkap salah seorang tim pengabdian masyarakat, Nora Ronita Dewi, SPd, MHum kepada Analisa, Sabtu (19/10).
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat itu, dilakukan Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Negeri Medan (Unimed) di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM Unimed) di desa binaan, Desa Bangunpurba, Kecamatan Bangunpurba, Deliserdang. Pendampingan yang dilaksanakan sejak 14 September 2019 hingga akhir Oktober mendatang, terfokus pada pemberdayaan remaja dan Karang Taruna dalam belajar bahasa Inggris berbasis aplikasi digital.
Dikatakannya, pendampingan belajar bahasa Inggris menggunakan telepon pintar itu melalui beberapa aplikasi digital, seperti Duolingo, Memrise, Fluentu, dan blog. Mereka juga membimbing anggota Karang Taruna dengan mengadakan kelas dalam jaringan melalui aplikasi Schoology.
“Pendampingan ini memfokuskan 4 keterampilan berbahasa Inggris secara terintegrasi, yaitu listening, reading, writing, dan speaking,” papar Nora Ronita Dewi.
Selama kegiatan pendampingan berlangsung, menghadirkan narasumber dari alumni mahasiswa pendidikan bahasa Inggris, yaitu Dicki Darmawan, SPd yang memberikan materi, “ Penggunaan Aplikasi Digital untuk Pembelajaran Bahasa Inggris”.
Kegiatan pendampingan tersebut, melibatkan remaja dan Karang Taruna setempat yang rata-rata berusia 13 - 17 tahun. “Mereka sangat antusias mengikuti kegiatan yang kami gelar,” tambah Nora.
Hal tersebut diakui salah seorang peserta, Pindo Sitepu. Bahkan ia berkomitmen untuk mengikuti kegiatan tersebut hingga berakhir nantinya. Pindo Sitepu mengakui, kegiatan belajar bahasa Inggris melaui aplikasi digital dapat membantunya belajar bahasa Inggris dan dengan media yang berbeda.
Karena antusiasme para peserta, pelaksana kegiatan pendampingan kepada masyarakat itu pun merasa tertantang. “Mereka tidak hanya mau belajar, tapi juga bersemangat. Ini sangat positif untuk merubah citra remaja di zaman milenial ini yang kebanyakan menggunakan smartphone hanya sebatas untuk chatting, berswafoto, ataupun bermain game online,” terang Nora.
Kepala Desa Bangunpurba, Setia Darma Tarigan, SE memberikan apresiasi positif dengan adanya kegiatan pendampingan itu. Ia juga mengaku gembira karena remaja, khususnya anggota Karang Taruna di desanya terbantu dan terbimbing dalam belajar bahasa Inggris berbasis aplikasi digital.
Dengan adanya kerja sama yang sudah terbina dengan Unimed itu, Setia Tarigan berharap dapat meningkatkan keterampilan remaja dan para anggota Karang Taruna di desanya. “Saya sangat bangga dan berterima kasih, anak-anak kami jadi terbimbing dalam penggunaaan aplikasi digital dan belajar bahasa Inggris.” (rel/rio)