
KALANGAN ilmuwan menemukan jejak kaki tertua di Tiongkok. Para peneliti belum mengetahui hewan apa yang meninggalkan jejak tersebut, meski mereka menduganya adalah nenek moyang artropoda dan anelida.
Kapan tepatnya makhluk hidup mulai berjalan di permukaan Bumi masih menjadi misteri. Namun penemuan sebuah jejak kaki hewan yang berasal dari 550 juta tahun lalu, mungkin bisa menjadi petunjuk awal untuk mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
Jejak kaki hewan tersebut, mengutip The News (6/6/2018), ditemukan di Tiongkok. Belum diketahui jenis binatang apa yang meninggalkan jejak yang jarak antarkakinya hanya beberapa milimeter dan terlihat seperti dua jalur lubang di batuan gamping berwarna abu-abu.
Menurut laporan yang dipublikasikan di jurnal Science Advances, penemuan ini dianggap sebagai catatan jejak fosil hewan paling awal.
"Jalur-jalur lintasan yang terawetkan itu ditemukan di Formasi Dengying, sebuah situs di area Ngarai Yangtze di Tiongkok selatan dalam formasi batuan yang berumur antara 551 dan 541 juta tahun," kata Zhe Chen, penulis studi dan peneliti di Chinese Academy of Sciences, kepada AFP.
Chen menambahkan, jejak tertua yang pernah diidentifikasi sebelumnya adalah antara 540 dan 530 juta tahun. Fosil jejak kaki terbaru itu kemungkinan 10 juta tahun lebih tua, atau sebelum Ledakan Cambrian terjadi.
Para ilmuwan dari Chinese Academy of Sciences Nanjing Institute of Geology and Palaeontology, bersama dengan rekan-rekan dari Virginia Tech di Amerika Serikat, masih mempelajari jejak yang ditemukan di dekat Sungai Yangtze itu.
Tim ilmuwan tersebut yakin bahwa yang mereka temukan adalah jejak kaki hewan. "Jika seekor binatang membuat jejak kaki, maka jejak itu akan tertinggal pada permukaan sedimen, dan kemudian dipenuhi dengan sedimen dari lapisan atasnya," jawab Prof Shuhai Xiao, seorang ahli geobiologi dari Virginia Tech, kepada Independent.
"Gaya pengawetan seperti ini berbeda dari jenis fosil lainnya, sebagai contoh, yang ditemukan di terowongan atau liang, atau fosil bagian tubuh." Jejak kaki tersebut juga tampak dalam dua baris paralel, seperti yang biasa terlihat pada jejak binatang berkaki dua.
Mendadak
Sebelumnya, tak ada bukti keberadaan binatang beranggota tubuh sebelum Ledakan Kambrian, masa ketika mendadak muncul keberagaman makhluk hidup di Bumi yang terjadi antara 510 hingga 540 juta tahun lalu.
Para peneliti menyatakan jejak kaki yang mereka temukan itu mirip dengan temuan fosil di Dunure dan Montrose, Skotlandia, yang diperkirakan berusia antara 419 dan 358 juta tahun lalu.
Pada masa itu pula sebagian besar makhluk hidup, termasuk yang aneh, sulit diklasifikasi dan hanya disebut biota Ediakaran (periode 541 juta hingga 635 juta tahun lalu).
Chen menyayangkan tidak ditemukannya fosil jasad hewan tersebut di dekat jejak kakinya itu. Hal itu membuat mereka kesulitan untuk menentukan hewan apa yang meninggalkan jejak kaki tersebut.
Namun, dari karakteristiknya, jejak ini mengindikasikan hewan bilateria, yakni hewan dengan simetri bilateral yang memiliki kepala di salah satu ujungnya, bagian belakang di ujung lainnya, dan sisi kiri dan kanan yang simetris. Hewan ini adalah hewan yang hidup di dasar laut atau berenang di atas dasar laut.
Setidaknya tiga kelompok hewan yang hidup memiliki karakteristik ini (diwakili oleh artropoda seperti lebah, annelida seperti cacing berbulu, dan tetrapoda seperti manusia).
"Kemungkinan ini adalah jejak Artropoda dan anelida, atau nenek moyang mereka. Artropoda dan anelida modern menyediakan analogi yang cocok untuk membimbing kami menginterpretasikan fosil ini," kata Prof Xiao.
Menurut South China Morning Post, hewan ini tampaknya muncul dan pergi dari waktu ke waktu, karena jejaknya ditemukan di dekat liang yang telah terfosilisasi. Bisa jadi hewan misterius ini secara berkala menggali sedimen bebatuan di dasar laut, mungkin untuk mencari lebih banyak oksigen dan makanan.
Pada akhir tahun 2017, Tech Times menyebutkan para ilmuwan di UCLA dan University of Wisconsin-Madison melaporkan bahwa fosil mikroskopis yang ditemukan di sepotong batu di Australia Barat adalah yang tertua sejauh ini. Fosil ini berasal dari hampir 3,5 miliar tahun yang lalu dan merupakan bukti kuat dari kehidupan paling awal yang ada di Bumi. (afp/pnas/bac/ar)