
Dalam prolog pertemuan tersebut, Ketua Penggagas Pakat Melayu, Datuk Sri Prof Dr Ir H Djohar Arifin Husin mengatakan pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari hasil Pakat Akbar Melayu yang diadakan di Hotel Emerald Garden, Medan, pada 26 Oktober 2019.
Djohar menjelaskan, salah satu hasil dari Pakat Akbar Melayu itu adalah, kesepakatan untuk menghidupkan kembali tradisi adat, di antaranya menghidupkan kembali Jabatan Kepala Masyarakat Adat Melayu (Kepala Adat, Sultan Yang Dipertuan Negeri Melayu). Karena itulah pada hari ini kita mengundang para Sulthan untuk berdiskusi merealisasikan keinginan tersebut. Dan secara teknis kita akan membahas dan mendiskusikan format Qanun Susunan Pemerintahan Kesultanan Deli, ujarnya di Auditorium Pascasarmana UMSU, Jalan Denai No. 217 Medan, Sabtu (9/11).
Dikatakannya, kondisi Masyarakat Melayu dewasa ini sangat memprihatinkan. Ia menggambarkannya dengan istilah; berserak di atas, terburai di bawah. Artinya, satu pun tak ada yang kita harapkan untuk membangun masyarakat Melayu jika kondisi kita seperti ini, katanya.
Jadi, lanjut Djohar, masyarakat Melayu ke depan harus mengubah dan memperbaiki nasibnya. Salah satu caranya dengan menghidupkan adat istiadat agar masyarakat kembali beradat dan berakhlak mulia, bukan menghidupkan kelas di masyarakat, apalagi feodalisme.
“Hal ini penting kita upayakan untuk menyatukan Rakyat Melayu. Artinya kita harus bersatu di atas dan kuat di bawah,” sebutnya.
Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Dr Agussani MAP mengucapkan kebanggaannya karena telah dipercaya sebagai tuan rumah pertemuan ini. Pertemuan silaturahmi para Sultan Pantai Timur Sumatera di UMSU memiliki makna strategis dan bersejarah dalam rangka memperkuat persatuan Puak Melayu di Sumatera. Atas nama Rektor UMSU saya ucapkan selamat kepada Duli yang Mulia para Sulthan yang pada hari ini berhadir di kampus UMSU, tutur Agussani yang juga menjadi salah satu anggota penggagas Pakat Akbar Melayu.
Agussani berharap pertemuan ini akan menambah semangat, terutama bagi Generasi Muda Melayu dalam rangka membangkitkan ghirah untuk memperjuangkan agar Melayu bisa sejajar dengan puak-puak yang lain di Sumatera Utara. (rel/maf)