Gempa di Maluku Utara Dimutakhirkan jadi 7,1 Magnitude

gempa-di-maluku-utara-dimutakhirkan-jadi-7-1-magnitude

Analisadaily (Maluku) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan pemutkahiran gempa yang mengguncang Maluku Utara, sebelumnya dilaporkan 7,4 Magnitude menjadi 7,1 Magnitude.

Gempa terjadi pada Kamis (14/11) pukul 23.17 WIB berlokasi di 1,67 Lintang Utara, 126,39 Bujur Timur atau 137 Km Barat Laut Jailolo, Maluku Utara, di kedalaman 73 Km.

BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami terkait gempa bumi ini. Daerah berpotensi tsunami adalah Halmahera dan Kota Ternate, serta Kota Bitung, Sulawesi Utara, berstatus waspada.

Dilansir dari Antara, Wali Kota Bitung, Max Lombang, mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang. BMKG telah mengeluarkan peringatan dini tsunami, namun alarm early warning system di Kota Bitung tidak berbunyi.

“Masyarakat diimbau tetap tenang, jangan panik,” imbau Max.

Warga Mengungsi dan Berhamburan

Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung, Rudy Wongka melaporkan, warga di pesisir pantai mencari tempat di ketinggian untuk mengantisipasi tsunami akibat gempa.

“Warga pesisir sementara mengungsi karena ada peringatan dini tsunami,” kata Rudy.

Diungkapkannya, Kondisi air saat terjadi gempa masih normal dan belum ada kenaikan permukaan laut. Warga yang mengungsi berasal dari Kecamatan Madidir, Aertembaga, dan Maesa.

“Mereka mencari tempat ketinggian. Kami harap warga tetap tenang,” ungkapnya.

Sementara di Maumbi, Minahasa Utara, warga berhamburan keluar rumah saat gempa terjadi. Warga ketakutan karena gempa terasa sangat kuat.

“Kami ketakutan. Tadi saat gempa, kami sedang tertidur. Kami terbangun karena gempa, dan lari keluar rumah,” sebut warga Minahasa Utara, Albert.

(REL)

Baca Juga

Rekomendasi