Dukungan DPR RI Dalam Menangani Hog Cholera di Sumut

dukungan-dpr-ri-dalam-menangani-hog-cholera-di-sumut

Analisadaily (Medan) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) mendapat dukungan penuh dari Komisi IV DPR RI dalam menangani wabah hog cholera.

Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, menyampaikan hal tersebut saat melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke Pemprov Sumut di Ruang Rapat Khairuddin Nasution, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro, Medan, Jumat (22/11).

Sampai saat ini tercatat ada 10.298 ekor babi yang mati akibat hog cholera. Hal itu juga menjadi perhatian DPR RI. Tujuannya tentu secepat mungkin menghentikan penyebaran wabah tersebut agar tidak merugikan masyarakat dan juga peternak.

Sudin mengatakan, Komisi IV DPR RI akan membantu sekuat tenaga agar permasalahan wabah babi di Sumut segera teratasi sehingga tidak menyebar ke daerah yang belum terinfeksi.

"Kita memberikan dukungan penuh kepada Pak Gubernur untuk mengatasi masalah ini. Kalau perlu relokasi anggaran, kita akan bantu. Kita tidak ingin masalah ini semakin besar," tegas Sudin.

Populasi babi di Sumut menurut data terakhir Kementerian Pertanian ada 1.277.471 ekor.  Upaya yang perlu dilakukan sekarang menurut Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita, adalah menyelamatkan sisa babi yang belum terkena wabah.

"Masih ada sekitar 1,26 juta babi lagi di Sumut, kita upayakan sekuat mungkin sisanya ini tidak terkena wabah," kata Ketut Diarmita.

Sampai saat ini Pemprov Sumut dan pemda kabupaten/kota sudah berupaya keras untuk menghentikan penyebaran wabah tersebut.

Bukan itu saja, pemprov dan pemda juga bekerjasama dengan kepolisian dalam menghentikan pembuangan bangkai babi ke sungai, tong sampah dan tempat-tempat umum lainnya dengan cara patroli. Karena selama ini peternak yang hewannya mati, justru membuang bangkai ke sembarang tempat.

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, mengatakan pihaknya sedang menyosialisasikan kepada para peternak babi agar memberikan bangkai babinya kepada tim yang dibentuk di tiap-tiap kecamatan yang mayoritas masyarakatnya memelihara babi. Selanjutnya bangkai tersebut akan dimusnahkan.

"Kita sudah bentuk tim untuk menangani ini, kalau ada peternak yang babinya mati serahkan bangkainya kepada tim kami yang ada di daerah, jangan dibuang sembarang. Tim ini juga patroli mencegah orang membuang bangkai babi sembarangan," tegas Edy.

Edy juga prihatin bila wabah ini sulit dihentikan karena tidak sedikit masyarakatnya yang bergantung pada peternakan babi. Namun saat ini babi-babi tersebut dilokalisir agar tidak keluar dari Sumut dan tidak menyebar ke daerah lain.

Bila dalam waktu dekat masalah wabah babi di Sumut tidak teratasi, maka Kementerian Pertanian akan melakukan penanganan secara khusus. Terkait hal itu, Pemprov Sumut siap mengikuti arahan dari Kementerian Pertanian.

"Kita ikuti prosedur yang mereka berikan," ujar Edy.

(JW)

Baca Juga

Rekomendasi