
Blangpidie, (Analisa). Sebanyak 405 siswa tingkat sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) antusias mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN), di Gedung Unit Pelaksana Terpadu Daerah (UPTD) Pusat Pengembangan Mutu Guru (PPMG), Wilayah VIII Blangpidie, Rabu (27/2).
Pelaksana pada Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Abdya Dinas Pendidikan Aceh, Edi Safawi, S.Hum, mengatakan, OSN diikuti 405 siswa tingkat SMA dari 15 SMA yang tersebar dalam sembilan kecamatan. Setiap sekolah mengutus 27 peserta OSN dimulai dari kelas 1 dan 2, guna mengikuti perlombaan tersebut.
Terdapat 9 mata pelajaran yang diperlombakan dalam olimpiade dimaksud. Seperti pelajaran komputer, astronomi, matematika, kebumian, ekonomi, biologi, geografi, fisika dan kimia. Selama olimpiade berlangsung di bawah pengawasan ketat pengawas sekolah, seluruh peserta terlihat antusias mengerjakan soal. Bahkan, tidak ada kendala yang dihadapi peserta selama olimpiade berjalan.
Dalam ajang ini nantinya akan menyisakan 9 pemenang dari 9 mata pelajaran yang diperlombakan. Para pemenang akan diberangkatkan ke Banda Aceh untuk mengikuti OSN tingkat Provinsi Aceh mewakili Kabupaten Abdya.
“Para pemenang akan diberikan hadiah berupa uang pembinaan. Untuk juara I mendapat Rp1 juta, juara II Rp750 ribu dan juara III Rp500 ribu. Selain itu, mereka juga diberikan medali dan sertifikat. Sedangkan untuk peserta yang belum berhasil, tetap akan diberikan sertifikat karena telah berperan aktif dalam ajang OSN ini,” terangnya.
Belajar berkompetisi
Dikatakan, melalui ajang OSN ini peserta didik akan belajar berkompetisi, bukan hanya dengan teman-temannya di sekolah tetapi dengan sekolah lain. Sehingga mereka dipersiapkan untuk memiliki daya saing, tentu dengan proses yang panjang. Selain itu, mampu memotivasi anak supaya rajin belajar dan menggali rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan yang disukainya, misalnya sains. “Dia (anak) bisa belajar di mana saja, kapan saja dan dengan siapa saja, sehingga mereka berdaya saing,” paparnya.
Ajang OSN juga akan mendidik anak supaya belajar memahami arti menang dan kalah. Bila menang harus tetap membumi, sejatinya di atas langit masih ada langit. Mempertebal rasa percaya diri, belajar mengatur waktu dan skala prioritas, belajar tentang kerja keras, kegigihan dan kesabaran. Karena untuk mencapai sesuatu semua perlu proses yang terkadang melelahkan.
“OSN juga melatih anak untuk meningkatkan spiritual. Setelah semua usaha dilakukan tentu yang terakhir dilakukan adalah berdoa. Intinya, sangat banyak manfaat dari ajang OSN ini. OSN juga bermanfaat untuk meningkatkan inovasi dan kreativitas peserta dan guru, dan membangun rasa kebangsaan yang luar biasa. Besar harapan, melalui ajang ini akan mampu melahirkan putra-putri terbaik generasi penerus bangsa,” katanya. (ags)