Mengenal Periodontitis

mengenal-periodontitis

Oleh: drg. Chandra Susanto, Sp.Perio. Periodontitis adalah infeksi gusi yang merusak ja­ringan lunak dan tulang penyangga gigi. Kondisi ini per­lu segera diobati karena dapat me­nyebabkan gigi tanggal. Periodontitis banyak diderita pada usia remaja.

Saat terjadi periodontitis, bakteri menumpuk sebagai plak pada pangkal gigi, se­hingga merusak jaringan di se­kitar gigi dan menim­bul­kan abses gigi, serta berisiko menyebabkan keru­sakan tulang.

Penyebab Periodontitis

Periodontitis disebabkan oleh ra­dang gusi yang tidak terobati. Pera­da­ngan ini di­picu oleh penumpukan plak sehingga lambat laun mem­ben­tuk karang gigi sebagai media ber­kem­b­angbiaknya bakteri.

Bakteri yang awalnya ha­nya me­ngi­ritasi bagian gusi di sekitar gigi (gingi­va), lam­bat laun menyebabkan ter­­bentuknya celah atau kantong pada gusi yang memisahkan antara jaringan gusi dengan gigi sehingga menye­bab­kan gigi mudah tanggal. Bakteri ter­sebut akan menginfeksi le­bih dalam lagi hingga meru­sak jaringan dan tulang di dalam gusi.

Selain radang gusi yang tidak tero­bati, terdapat bebe­rapa faktor yang bisa me­ningkatkan risiko seseorang ter­kena periodontitis, di an­taranya me­rokok, obesitas, kurang gizi, konsumsi obat-obatan yang men­gurangi pro­duksi air liur, perubahan hor­mon seperti saat menstruasi dan kehamilan, atau penya­kit-penyakit tertentu, seperti diabetes dan leukemia.

Gejala Periodontitis

Ada beberapa jenis periodontitis, na­mun yang paling umum adalah periodontitis akut yang mana sebagian pend­eritanya adalah orang dewasa. Se­seorang yang ter­kena periodontitis akan me­rasakan gejala-gejala, seper­ti:

• Nyeri saat mengunyah.

• Gusi bengkak dan ber­warna merah atau keunguan.

• Gusi terasa lunak jika di­sentuh.

• Penumpukan plak dan ka­rang gigi pada gigi.

• Mulut terasa tidak enak dan napas menjadi bau.

• Penyusutan gusi, sehing­ga ukuran gigi terlihat lebih tinggi dari biasanya.

• Keluarnya nanah pada bagian yang membatasi gigi dan gusi.

• Jarak antara satu gigi dan gigi lain­­­nya terasa renggang.

• Gigi tanggal.

Diagnosis periodontitis dapat dite­tap­kan setelah me­lalui pemerik­saan gigi, ter­masuk memeriksa adanya per­darahan akibat plak, serta mengu­kur kedalaman celah antara gusi dengan gigi yang melebihi 4 mm. Sedangkan untuk mengetahui tingkat kerusakan tulang akibat periodontitis, dokter melaku­kan pemeriksaan foto Rontgen panoramik.

Pengobatan Periodontitis

Tujuan pengobatan periodontitis adalah mengurangi peradangan, meng­hilangkan celah antara gusi dan gigi, ser­ta mengatasi penyebab pera­da­ngan gusi tersebut. Ji­ka periodontitis belum pa­rah, dokter biasa­nya akan me­resepkan antibiotik mi­num atau topikal (berupa gel atau obat kumur) untuk meng­hilangkan bakteri pe­nye­bab infeksi. Selain itu, scaling atau pembersihan ka­rang gigi juga diper­lukan gu­na menghilangkan ka­rang gi­gi dan bakteri dari permuka­an gigi atau bagian bawah gu­si.

Jika bakteri dan plak ber­tumpuk di akar gigi, maka me­tode root planing dip­er­lukan untuk membersihkan dan men­cegah penumpukan bakteri dan ka­rang gigi lebih lanjut, serta meng­ha­luskan permukaan akar.

Untuk kasus periodontitis yang be­rat, biasanya dokter akan menerapkan pro­sedur operasi. Tindakan operasi yang dilakukan dapat berupa operasi un­tuk mengurangi kantong atau celah gusi, ope­rasi untuk mencangkok ja­ri­ngan lunak yang rusak aki­bat perio­don­titis, operasi cang­kok tulang untuk mem­perbaiki tulang-tulang di se­kitar akar gigi yang telah han­cur, serta men­cabut gigi yang terkena agar tidak se­makin parah dan menyerang daerah lain.

Periodontitis bisa dicegah dengan cara menjaga keber­sihan gigi agar ter­bebas dari bakteri yang menyebab­kan­nya. Gosoklah gigi tiap sele­sai makan atau paling tidak 2 kali sehari, yaitu di waktu pagi hari dan malam hari men­­jelang tidur. Gunakan si­kat gigi yang lembut, dan gan­ti sikat gigi sete­lah dipa­kai selama 3-4 bulan. Jangan lupa untuk membersihkan se­la-sela gigi menggunakan be­nang gigi. Selain rajin me­nyikat gigi, rutinlah meme­rik­sakan gigi ke dokter gigi tiap 6 bu­lan sekali.

()

Baca Juga

Rekomendasi