Bumi Sangat Tergantung Pada Bulan

bumi-sangat-tergantung-pada-bulan

SAAT malam hari, Bulan sungguh ter­lihat indah saat dipandang di malam hari. Tetapi, keberadaan bulan sebagai satelit bu­mi tentu tidak hanya sekadar penghias ang­kasa di malam hari.

Lebih dari itu, bulan berperan penting untuk kehidupan manusia di bumi.

Bulan membantu mengatur pergerakan air laut dan pasang laut, pergerakan atmos­fer dan iklim, dan bahkan kemiringan poros planet kita.

Jadi, orang banyak pernah terbesit dalam hati, apa yang terjadi seandainya tiba-tiba bu­lan menghilang. Jawabannya, ba­nyak hal yang akan menjadi kacau jika ini me­mang benar-benar terjadi. Orang mungkin akan sege­ra menyadari jika malam hari akan jauh lebih gelap dibandingkan sebelumnya.

Sebab selama ini permukaan bulan me­mantulkan sinar matahari yang menera­ngi bumi di malam hari. Namun, itu baru per­mulaan. Ada beberapa kekacauan yang te­lah dirangkum dari Popular Science bila bu­lan menghilang.

Berikut beberapa di antara­nya:

- Kekacauan di dunia hewan

Hilangnya bulan akan membingungkan hewan-hewan yang bergantung pada ke­beradaan Bulan.

Dalam penelitian yang terbit di Journal of Animal Ecology peneliti menemukan he­wan nokturnal menggunakan bantuan bu­lan untuk melihat di malam hari. Sebagai contoh, burung ha­ntu dan singa yang me­manfaatkan cahaya bulan untuk membantu berburu.

Tanpanya, mereka akan kesulitan mene­mukan makanan. Tapi di sisi lain, tikus cen­derung akan bersembunyi ketika cahaya bulan bersinar terang karena akan mudah bagi predator untuk mene­mukan mereka. Namun tanpa bulan, tentu mereka akan ber­kembang lebih cepat.

-Pasang surut

Perbedaan lain yang bisa langsung ma­nu­sia rasakan adalah pasang surut. Jarak bu­lan yang sangat dekat dengan Bumi, mem­buat tarikan gravitasinya memenga­ru­hi planet Bumi. Kekuatan itu cukup kuat untuk menarik lautan maju mundur atau yang orang sebut dengan pasang surut.

"Tanpa bulan, gelombang atau pasang surut akan naik dan turun pada tingkat yang jauh le­bih lambat, sekitar sepertiga fluktuasi mereka saat ini," kata Matt Siegler, peneliti di NASA Jet Propulsion Laboratory, yang bekerja di Lunar Reconnaissance Orbi­ter.

Air pasang tidak akan sepenuhnya ber­henti bergerak karena matahari juga me­miliki tarikan gravitasi di lautan, tetapi tidak sekuat bulan.

Mengganggu

Selanjutnya penurunan dua pertiga pa­sang surut secara drastis akan mengubah eko­sis­tem pesisir. Artinya, ke­hidupan pe­sisir sangat mungkin hancur dan da­pat menganggu aliran ener­gi, air, mineral, dan sum­ber daya lainnya.

Seluruh ekosistem lau­tan berada di an­tara pasang surut tinggi dan rendah. Di ruang-ruang ini, banyak spesies seperti ke­piting, siput, kerang, bintang laut, rumput laut, dan ganggang bergantung pada datang dan perginya arus harian untuk bertahan hidup.

Ekosistem ini yang pa­da gilirannya akan mem­­beri makan burung serta ma­malia darat. Per­gera­kan pasang surut juga mem­­bantu menggerak­kan arus samudra, yang kemudian mengarahkan pola cuaca global ketika arus mendistribusikan air hangat dan curah hujan ke seluruh dunia.

Tetapi tanpa pergerakan pasang surut ini, suhu regional akan jauh lebih ekstrim. Dan itu bukan hanya gelombang laut. Tarikan gravitasi Bulan juga menggerakkan molekul di atmosfer.

- Perubahan poros bumi dan iklim

Bulan yang hilang juga da­pat menye­bab­­kan perubahan yang lebih mengganggu, meskipun dalam skala waktu yang lebih lama. Tanpa gravitasi bulan yang menahan bumi berada di tempat, kemiringan sumbu planet ini mungkin akan berubah drastis seiring waktu.

Hal ini akan berakibat pada perubahan cuaca musiman yang ekstrim, serta zaman es hanya dalam beberapa ratus ribu tahun.

Contohnya saja Mars, de­ngan iklim yang ekstrim ketika kemiringan porosnya ber­ubah secara dramatis, tidak ada bulan yang besar dan stabil untuk menghen­tikannya.

- Syarat utama agar dapat dihuni manusia

Sedemikian bergantungnya kehidupan makhluk hidup di Bumi serta pengaruhnya terhadap Bumi, membuat para peneliti men­jadikan Bulan sebagai salah satu hal utama yang dicari para ahli saat mengidentifikasi apakah sebuah planet layak menjadi rumah baru bagi manusia.

Tanpa itu, para peneliti berpendapat bah­wa kehidupan se­perti yang orang tahu mung­kin tidak akan pernah ada.

"Sebuah planet di luar di tata surya kita perlu memiliki satelit yang cukup besar se­perti bulan supaya punya tingkat kes­ta­bilan dan sistem cuaca yang cukup te­nang untuk menghasilkan pera­daban seperti kita," kata Jack Burns, kepala Network for Exploration and Space Science di University of Colorado, Boulder. (tnc/ab/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi