Jelajah Alam Semesta

Manusia Butuh Teknologi Super Canggih

manusia-butuh-teknologi-super-canggih

UMAT manusia membutuhkan teknologi baru untuk dapat berkomunikasi dan menjelajah galaksi. Teknologi semacam Vo­yager 1 tak mungkin lagi digunakan untuk mengembara di luasnya alam semesta. Termasuk teknologi roket tercepat Appollo 10 dengan kecepatan 25.000 mph akan membutuhkan waktu ± 120.000 tahun untuk mencapai Proxima Centauri.

Jadi faktor kunci untuk da­pat melakukan perjalanan antar bintang adalah kecepatan atau waktu tempuh wahana antariksa atau pesawat ruang angkasa.

Teknologi lain yang memungkinkan adalah (1) Pendorong Nuklir. (2) Antimatter Drive. (3) Radiasi Bintang. (4) Blackhole Drive . (5) EmDrive. (6) Alcubierre Warp Drive.

Pendorong reaksi fusi/nuklir (nuclear pulse propulsion) pernah dirancang untuk digunakan pada Orion Project pada tahun 1958, sayang Partial Test Ban Treaty melarang penggunaan Nukir di ruang angkasa. Mengabaikan pelarangan penggunaan nuklir di luar angkasa, dengan teknologi thermonuklir sekarang (bom hidrogen), pesawat dengan sya­rat proporsi tiga perempat massa pesawat  digunakan untuk membawa pendorong nuklir dapat mencapai 10% kecepatan cahaya.

Setelah 1 bulan mengarungi angkasa dengan meledakkan 1 megaton bom hidrogen satu per satu dari 300.000 bom dibutuhkan untuk mencapai Proxima Centauri dalam ± 42 tahun.

Antimatter Drives menggunakan konsep materi dan antimateri yang saling menghilangkan (annihilate) menghasilkan energi, seperti proton dan anti proton yang menghasilkan charged pions.

Antimatter drives menghasilkan dorongan  dengan ± 50x energi yang dihasilkan oleh reaksi fusi atau 0.5 kecepatan cahaya sehingga dapat mencapai Proxima Centauri dalam ± 8,5 tahun. Antimateri sendiri adalah satu material anti partikel yang memiliki massa yang sama dari partikel atas materi dengan muatan sebaliknya.[13] Saat ini ilmuwan telah dapat menghasilkan antimateri melalui particle accelerator seperti Large Hardon Collider namun untuk dapat digunakan sebagai bahan bakar pesawat luar angkasa saat ini tidaklah memung­kinkan.

Teknologi radiasi telah terbukti dapat diwujudkan saat ini. Pesawat JAXA, Ikaros berhasil mencapai Venus hanya dengan menggunakan tenaga surya (solar powered). Seperti halnya kapal layar, Ikaros mengarungi samudra semesta menggandalkan “hembusan angin” radiasi Matahari (solar sail).

Photon

Solar sail memanfaatkan cahaya atau photon yang tidak memiliki massa yang jika bergerak bersama-sama dalam satu paket cahaya memiliki energi dan momentum. Momentum ditangkap menggunakan layar yang dapat memantulkan cahaya sehingga menghasilkan daya dorong.

Konsep yang mirip disajikan oleh R.L Foward, Star Wisp. Alih-alih menggunakan tenaga surya, layar digerakkan oleh tenaga gelombang mikro (microwave). Dengan “layar” selebar 1 km2 didorong menggunakan laser bertenaga nuklir.

Wahana solar sail ini dapat menggerakkan satelit kecil yang dibawanya dengan kecepatan mencapai 10% kecepatan cahaya atau bisa lebih cepat jika kekuatan laser dan lebar rentang layar jauh lebih besar. Konsep ini dipakai dalam proyek Breakthrough Starshot, mengirimkan satelit mungil nanocraft dengan layar yang didorong oleh laser beamer dari Bumi. Misi ini akan mengantar nanocraft ke Proxima Cantauri dalam kurun waktu ± 20 tahun.

Sistem pendorong teotitis selanjutnya adalah Blackhole Drive. John Wheeler, menyatakan bahwa dengan mengkonsentrasikan sejumlah besar cahaya dalam satu titik di ruang angkasa dapat memunculkan kugelblitz atau mikro blackhole. Lubang hitam buatan ini sangatlah panas melebihi Planck temperature.

Menurut Stephen Hawking, semakin kecil lubang hitam semakin besar kekuatan radiasi yang dihasilkan. Kugelblitz yang diharapkan cukup kecil sekecil sebuah proton. Walau demikian sebuah kugelblitz dapat menghasilkan 129 petawatt atau 1,29 x 1017 watt. Pesawat dengan blackhole drive dapat melaju de­ngan 10% kecepatan cahaya ha­nya dalam 20 hari.

EmDrive adalah teknologi pendorong dengan menggunakan radiasi elektromagnetik. Sejalan dengan Alcubierre Warp Drive teknologi warp seperti halnya pada film startrek teknologi ini walaupun secara teori dapat dilakukan namun masih membutuhkan waktu panjang untuk dapat benar-benar teraplikasi.

Bahkan sejatinya teknologi selain pendorong roket yang pa­ling memungkinkan dibangun dan diaplikasikan saat ini ha­nyalah teknologi pendorong nuklir dan solar sail.

Luasnya alam semesta yang tak terbatas, muncul keingintahuan mendasar manusia untuk dapat mengeksplorasi, menjelajah dan menjawab misteri-misteri di alam semesta. salah satu misteri yang paling mendasar adalah keberadaan makhluk cerdas selain manusia.

Perhitungan probability menunjukkan hasil optimis dan pesimi. Walaupun demikian hasil perhitungan di atas kertas harus dilaksanakan. Walaupun demikian, hambatan terbesar saat ini adalah ketidakmampuan manusia untuk mengaplikasikan teori menjadi teknologi yang benar-benar teraplikasi, sehingga diharapkan terjawablah pertanyaan bahwa betapa sepinya alam semesta, jika ternyata manusia dan hewan di bumi benar-benar sendiri. (lsc/space.com/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi