 
							Oleh: Rhinto Sustono
WANITA memang ingin selalu dimanja. Tak hanya ingin disentuh hatinya, tapi juga dimanjakan dengan permata sebagai hadiah. Apalagi momen hari kesetaraan gender, Hari Kartini, memberinya perhiasan dari ragam batu alam menjadi saat yang paling dinantikan.
Ada banyak ragam perhiasan yang bisa dipilih. Namun memberi perhiasan permata kepada wanita tercinta tentulah bukan suatu yang salah. Tidak salah pula jika perhiasan yang diberi sebatas dari mutiara atau bahkan batu alam nusantara.
Sepenggal lirik jazz yang dipopulerkan Marilyn Monroe, mengisyaratkan bahwa kaum hawa sangat menyukai perhiasan. Sebagai alat untuk menunjang penampilan, salah satu elemen perhiasan yang digemari perempuan adalah mutiara.
Mutiara dari perairan di sekitar Pulau Lombok, NTB tidak kalah indah untuk perhiasan. Mutiara yang dihasilkan dari cara alimah maupun budidaya kerang jenis pinctada maxima, memang sudah dikenal mendunia. Unuk ragam ukuran, mutiara ini bisa dijadikan perhiasan berbentuk kalung, giwang, helang, juga tidak keliru untuk menghias sebentuk cincin.
Tak kalah menariknya, ragam jenis permata juga akan menjadi hadiah terindah saat dikenakan berpadu padan dengan kebaya. Permata adalah batu mineral alam (batu mulia), satu dari sekitar 3.000 jenis mineral di bumi. Hanya sekira 150-200 saja yang tergolong jenis batu permata.
Ada jenis batu mulia yang terbentuk karena aktivitas geologi Indonesia sejak jutaan tahun lalu. Sejauh kini, aktivitas geologis tertua di Indonesia yang terlacak terjadi sekitar 400 juta tahun lalu, dengan ditemukan fosil sejenis kerang di puncak gunung-gunung di Papua.
Dari proses alam tersebut, munculah batuan safir dan ruby yang masuk dalam kategori corundum dengan kekerasan 9 mohs, serta zamrud 7-8 mohs. Intan merupakan batuan mulia yang memiliki keistimewaan karena kekerasannya mencapai 10 mohs.
Batu permata merupakan salah satu jenis perhiasan yang selalu menarik untuk diulik, baik dari segi tren maupun kegunaannya. Bahkan ada pula standar tertentu yang membuat tren permata disesuaikan dengan zodiac pemakainya.
Setidaknya ada sejumlah ragam batu permata. Meski di kalangan pecinta akik di Medan perhiasan permata ini tak begitu digandrungi, hanya kalangan berduit saja yang memang mengidamkan, namun tenu tak seorang wanita pun yang menolak untuk memakai permata.
Pecinta dan kolektor perhiasan tentu tak asing dengan permata jenis intan atau berlian. Pasar permata dunia menyebut sebagai diamond. Meski darijenis bebatuan paling keras, namun tetap memiliki kekhasan transparan dalam sejumlah warna pilihan. Yang umum dijumpai bernuansa putih. Namun ada juga yang kuning, coklat, hitam, hijau, oranye, merah, merah muda, dan biru.
Ragam warna dan transparansinya selalu menyuguhkan kemilau yang disukai wanita. Apalagi proses pemotongannya yang sulit, semakin memberikan keunikan dan indahan, yang juga harga yang selangit.
Setelah intan, batuan paling keras kedua adalah safir yang mencapai 9 skala mohs. Sama seperti ruby, batu safir juga memiliki varian mineral corodum yang berkualitas. Meski banyak varian warnanya, safir biru paling banyak peminatnya.
Wanita memang suka merah, tak terkecuali merah muda yangmenjadi kekhasan batu ruby. Dominasi merah pada batu ini disebabkan kandungan kromium. Tak terkecuali jenis zamrud. Dari sekian banyak jenis zamrud, yang dari Kolombia memiliki nilai jual tertinggi.
Jenis kecubung tak kalah menarik. Batu yang masuk ke dalam kategori permata dan memiliki nilai jual tinggi ini biasa juga disebut sebagai ametis. Berniali jual tinggi karena tampilannya menarik. Apalagi yang warna merah muda sampai dengan ungu. Sejak zaman dulu, ratu dan raja dari berbagai negara mengenakan perhiasan jenis ini.
Penggemar batu akik, mungkin tidak asing pula dengan jenis batu kalimaya yang memiliki julukan ”The Quen Of Gems”. Sebab tampilannya memang sangat memukau. Batu ini sudah dikenal sejak abad 30 sebelum masehi.
Dua jenis lainnya yang tidak kalah menarik dijadikan perhiasan, yakni yakut dan marzan. Yakut atau biasa disebut sebagai zircon. Kemudian marzan, yang memiliki nama ilmiah corralium rubrum. Konon batu permata ini masuk ke dalam kategori bebatuan karang laut. Selain populer sejak zaman prasejarah, batu ini juga sudah dikenal sejak zaman Ratu Victoria (1937 – 1901).
Masih banyak lagi jenis permata yang tentu sangat indah dijadikan perhiasan bagi wanita. Sejumlah jenis permata ini terdiri dari garnet, amethyst, aquamarine, emerald, peridot, opal, topaz, piruz, dan lainnya.
 
						  
						 
									 
									 
									 
									 
									 
									 
									 
									 
									 
									 
									 
									











