
Balige, (Analisa). Bandara Sibisa yang berada di Desa Pardamean kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) beroperasi dengan penerbangan perdana pesawat maskapai Alvia Sart rute Sibisa-Gunung Sitoli Nias menjadi pesawat perdana, Jumat (26/4).
Pengoperasian bandara Sibisa ini dihadiri Direktur jenderal Perhubungan darat diwakili Kepala Kantor Otoritas wilayah II Medan Aryadi, GM.Perum LPPNPI Cabang Medan Roland Pangaribuan, Kepala Kantor UPBU Dr. FL Lumban Tobing Tapteng Farel Tobing, Direktur PT. Avia Star Mandiri Jafri Arif, pelaksana Bandara Udara Sibisa Jansen Siragi, para pimpinan Forkopinda Tobasa.
Bupati Tobasa Darwin Siagian menyampaikan dengan keberadaan Bandara Sibisa ini ke depannya bisa menambah taraf hidup masyarakat Tobasa dan diyakininya kehadiran bandara Sibisa ini bisa mendongkrak perekomian masyarakat setempat dan mendatangkan wisatawan yang berkunjung. “Pemkab dan masyarakat harus saling dukung-mendukung demi kemajuan janganlah kita kepentingan sesaat tapi mari kita melihat ke depannya,” kata Bupati.
Diakunya komunitas masyarakat Nias di Tobasa cukup banyak, dan melalui dinas perhubungan supaya mempersiapkan mobil pengangkutan setiap jumat untuk menuju bandara Sibisa ini.
Dirjen Perhubungan Udara yang diwakili Kepala kantor Otoritas wilayah II Medan Aryadi mengatakan penerbangan perintis ini sudah dimulai tapi waktu itu wilayahnya masih terbatas hanya beberapa rute. Di tahun 2019 ini kehadiran penerbangan perintis sudah menyentuh Bandara Sibisa dalam rangka menunjang kemajuan pembangunan di daerah setempat dan kemajuan pengembangan Danau Toba.
“Dengan kita harapkan nantinya dengan adanya Bandara Sibisa ini sebagai awal penerbangannya bisa menunjang kemajuan danau Toba dan ke depannya juga ada penerbangan reguler yang lain yang bisa melayani rute dari ke Sibisa dengan berbagai tujuan bukan hanya ke Gunung Sitoli tapi ke daerah-daerah lain untuk menunjang kemajuan Danau Toba,” jelas Aryadi.
Pelaksana Bandara Sibisa Jansen Saragi, persiapan peryaratan-persyaratan untuk bandara kita penuhi, atensi dari semua pihak betul-betul bagainama penerbangan bisa terlaksana dan berjalan di Bandara Sibisa, yang utama perencanaan pembangunan tahun 2017 ini tidak bisa dibangun apabila lahan belum diserahkan kepada pihak Direktorat Jenderal Perhubungan udara akhirnya dalam tempo tidak terlalu lama selesai dan bersertifikat.
“Ke depan bukan hanya sebatas ini yang kita inginkan, tapi seluruh masyarakat saling dukung-mendukung bagaimana bandara ini berkembang sesuai dengan SOP bandara,” ujarnya.
Tokoh masyarakat Sibisa Pontas Sirait sangat mengapresiasi kebaradaan Bandara Sibisa ini, inilah yang merupakan waktu kemajuan daerah kita ini, sangat bersenang hati tapi berharap jangan cuma rute penerbangan Sibisa-Gunung Sitoli dan jangan cuma sekali seminggu dengan berharap tiga kali seminggu supaya lebih nampak kemajuan daerah itu, sebagai pemilik lahan kami bangga atas berdirinya Bandara Sibisa ini berharap ke depannya supaya lebih berkembang lagi. (vit)