Jafnimar Jakfar Canangkan

Lhok Rukam sebagai Desa “Pelangi”

lhok-rukam-sebagai-desa-pelangi

Tapaktuan, (Analisa). Pembina Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Aceh Selatan, Hj. Jafnimar Jakfar Azwir menca­nang­kan Desa Lhok Reukam, Kecamatan Tapaktuan, sebagai desa “pe­langi” di daerah itu.

Prosesi pencanangan satu-satunya desa yang memiliki kein­dahan alam pa­­ling eksotis di Aceh Selatan ini ber­­lang­sung di Desa Lhok Reukam, Ming­gu (7/4) pagi.

Turut hadir mengikuti acara ini Camat Tapaktuan Yulmainar S.E, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Drs. Maisus Syarif bersama belasan Kepala SKPK lainnya dan puluhan ibu-ibu DWP. Hadir juga Ke­pala Desa Lhok Reukam, Faisal bersama perangkat desanya dan puluhan masyarakat setempat.

Setelah prosesi pencanangan, istri Bupati Aceh Selatan Hj. Jafnimar Jakfar Azwir langsung memimpin ibu-ibu DWP, me­lakukan pengecatan beberapa bagian kampung dimaksud meng­gunakan cat warna-warni.

Menariknya, masing-masing ibu DWP yang merupakan istri pejabat struk­­tural eselon II dan III tersebut, membawa sen­diri satu kaleng cat isi 5 Kg lengkap dengan kuas. Warna cat yang dibawa, antara satu orang deng­an orang lainnya ber­beda-beda sehingga hasil catnya benar-benar warna-warni.

Pemantauan di lapangan, pelaksana­an pengecatan Desa Lhok Reukam yang secara simbolis dipimpin langsung istri Bupati Aceh Selatan Hj. Jaf­nimar Jakfar bersama ibu-ibu DWP dimulai di sepanjang dinding kiri-ka­nan turunan badan jalan menuju kampung tersebut.

Setelah melakukan pengecatan secara simbolis, selanjutnya seluruh ka­leng cat bersama kuas diserahkan pada Kades Lhok Reukam, untuk selanjutnya dilanjutkan proses pengecatan kam­pung tersebut bersama ma­syarakat setempat.

Hj. Jafnimar Jakfar mengatakan, ide program menjadikan Desa Lhok Reukam sebagai satu-satunya desa “pela­ngi” di Aceh Selatan bahkan di Provinsi Aceh tersebut, murni lahir dari pe­mikiran ibu-ibu DWP. Ia memastikan ke­giatan itu tidak ada sang­kut - pautnya atau diboncengi agen­da politik ber­hu­bung saat ini men­jelang berlangsu­ngnya Pemilu 2019.

Murni kerja bakti

“Ini murni kerja bakti kami untuk De­­sa Lhok Reukam. Kami sangat ing­in menjadikan desa ini sebagai desa destinasi wisata yang dikenal luas oleh dunia luar. Apalagi pesona alam di desa ini sangat indah dan menakjubkan. Bahkan dengan po­tensi sumber daya alam yang tersedia, sangat mendukung de­sa ini dijadikan desa sentra kuliner di Aceh Selatan,” kata Jafnimar Jakfar.

Menurut ibu “JJ”, panggilan akrap Hj. Jafnimar Jakfar, Pem­kab Aceh Se­latan bertekad kuat dan sangat serius memaju­kan pembangunan Desa Lhok Reukam menjadi desa destinasi wisata unggulan, sehingga mampu memikat daya tarik wisata­wan lokal dan man­canegara.

Hal itu, lanjutnya, telah dibuktikan dengan memboyong Sek­jen PDIP, Hasto Kristiyanto bersama sejumlah tokoh tingkat nasional lainnya ke Desa Lhok Reukam beberapa wak­tu lalu.

“Ke depannya jika ada agenda kun­jungan pejabat atau tokoh nasio­nal ke Aceh Selatan, tetap diupayakan bisa diajak ber­kunjung ke Desa Lhok Reukam. Langkah ini bertujuan agar keindahan alam desa ini bisa di­pro­mosikan sampai ke pusat bahkan man­canegara,” ungkap Jafnimar Jakfar.

Langkah berikutnya, ujarnya, Pem­kab Aceh Selatan juga telah merekomen­dasikan Desa Lhok Reukam, Keca­matan Tapak­tuan sebagai desa destinasi wisata yang layak dan mena­rik untuk dikunjungi dalam rangka menyambut Calen­der of Event Aceh Tahun 2019. 

Dalam rangka memeriahkan agenda ini, kata Jafnimar Jak­far, pihaknya telah memasukkan 2 event besar yang akan di­­laksanakan di Aceh Selatan. Yakni, ke­juaraan motor cross ting­kat nasional pada bulan Desember 2019 dan Jambore Daerah TP PKK pada bulan Juli 2019.

Ia menyebutkan, beberapa kegiatan yang akan ditampilkan pada acara Jambore Daerah TP PKK yang diikuti 18 keca­matan se-Aceh Selatan adalah, perlombaan kuliner tradisional khas ma­sing-masing kecamatan, perlombaan budaya masing-masing kecamatan dan perlombaan potensi objek wisata yang ada di masing-masing kecamatan.

“Bahkan, kita juga akan menggelar festival meulemang di Taman Pala Indah Tapaktuan. Ini merupakan makanan ciri khas Aceh sejak zaman du­lu. Makanya kami berharap kepada se­luruh masyarakat agar turut berpartisi­pasi menyukseskan kegi­atan ini,” pin­tanya. (rel/zul)

()

Baca Juga

Rekomendasi