
Deliserdang, (Analisa). Sosoknya bersahaja. Ramah dan santun setiap kali bertutur kata. Usianya masih 30 tahun. Namun Dr Shindy JE, anak ketiga pasangan Muslan Japin dan Ellien Kong ini, mampu membuat prestasi yang luar biasa.
Wanita kelahiran 12 November 1989 di Medan mampu meraih gelar Dokter (S3) di bidang Vision Science di Cardiff University, United Kingdom. Bahkan, atas prestasinya itu, dia mendapat Rekor MURI, sebagai satu-satunya orang Indonesia yang meraih gelar Doktor bidang Vision Science.
Pemberian Rekor MURI pas di saat perayaan HUT ke 31 Rotary Club Medan Deli di aula Taman Bodhi Asri (TABA) Jalan Bintang Terang Ujung No 53 A, Puji Mulyo, Medan-Binjai Km 13,8, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Sabtu (6/4).
Di sela-sela kebahagiaan mendapat Rekor MURI tersebut, Dr Shindy mengaku, memang tertarik mengambil bidang Vision Science karena mata adalah salah satu organ tubuh yang belum bisa di transplantasi. Sementara, penglihatan itu sangat penting untuk semua orang. “Makanya saya jadi tertarik untuk mendalami bidang ini.
Waktu belajar di University Optometry terbaik di Inggris, Cardiff University, dia memperoleh penghargaan 1st Class Honours untuk gelar sarjana. Karena prestasi 1st class setiap tahun ketika S1, dia diberi kesempatan untuk mengikuti ujian dan interview untuk langsung melanjutkan studi ke S3, tanpa perlu mengikuti studi S2 (Master).
“Akhirnya sesudah lolos ujian dan interview, saya mendapat beasiswa untuk meneruskan PhD (S3), yang berfokus pada glaucoma dan mata malas. Selama pendidikan S3, dia selalu memberikan ceramah di berbagai konferensi terkenal dunia di Amerika, Inggris, Italia, Kazakhstan dan Jepang.
Dia bahkan, dipilih oleh pemerintah Inggris untuk memberikan ceramah di Kazakhstan sebagai bagian dari kolaborasi penelitian UK-Kazakhstan.
Bukan itu saja, dia juga diundang sebagai pembicara untuk mewakili Universitas Cardiff di konferensi mata kolaborasi antara Universitas Oxford, Bristol, Cardiff dan Southampton. Soal ini, dia sudah memenangkan banyak penghargaan untuk ceramah di konferensi dan skill di klinik mata. Dia juga pernah bekerja di bagian mata di rumah sakit Jepang, Kyoto Prefectural University Hospital.
Gadis muda ini juga aktif mengajar murid mahasiswa S1 di klinic mata dan membimbing, serta mendesain penelitian untuk skripsi mahasiswa S1 dan S2 di Universitas Cardiff. Bahkan, Shindy bertanggung jawab dalam merancang pelajaran lab Physiology of Science untuk mahasiswa S1 di Universitas Cardiff. Hasil penelitiannya, telah dipublikasikan di jurnal medis yang paling terkenal di dunia, Nature Journal.
“Meraih Dokter memang cita-cita saya. Selanjutnya, saya mau mengabdikan ilmu saya untuk negara dan masyarakat yang memerlukan,” sebut gadis yang menamatkan sekolah SD, SMP dan SMA di WR Supratman ini. (nai)