Kebuntuan Negosiasi AS-Tiongkok GerusValuta Asia

kebuntuan-negosiasi-as-tiongkok-gerusvaluta-asia

Singapura, (Analisa). Sebagian besar mata uang Asia melemah terhadap dolar AS, Senin (13/5), di tengah meningkatnya ketidakpastian negosiasi perdagangan AS dan Tiongkok, dengan pasar masih menunggu apakah dua ekonomi terbesar dunia itu akan dapat mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang perdagangan mereka yang  semakin meningkat. 

Perang perdagangan kedua negara itu kembali memanas pada Jumat pekan lalu, tepat di mana Presiden AS Donald Trump memberlakukan kenaikan tarif atas barang impor Tiongkok senilai US$200 miliar. Trump menuding Tiongkok telah mundur dari beberapa komitmen yang telah disepakati sebelumnya oleh kedua belah pihak. Sementara itu, Tiongkok berjanji akan melakukan tarif balasan atas penaikan tarif Trump tersebut.

AS dan Tiongkok menghadapi kebuntuan dalam perundingan perdagangan mereka ketika Trump menuntut janji perubahan undang-undang Tiongkok untuk mekanisme tarif satu sisi. Namun, Tiongkok menegaskan bahwa pihaknya tidak akan membatalkan semua tarif balasannya.

Di antara sejumlah mata uang Asia, won memimpin pelemahan dengan penurunan 0,6 persen. Disusul oleh yuan dengan penurunan 0,5 persen.

Won beringsut lebih rendah dipicu oleh kekhawatiran perang perdagangan AS-Tiongkok yang terus meningkat. Sebagai negara yang bergantung pada eskpor, Korea Selatan merupakan negara yang paling dirugikan akibat perang tarif dua ekonomi terbesar itu, karena berakhir dengan kenaikan tarif impor.

Para negosiator dari kedua negara mengakhiri perundingan perdagangan hari kedua mereka pada Jumat pekan lalu di Washington tanpa kesepakatan, dengan AS tetap melanjutkan ancaman tarif impor yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump.

Pelemahan won juga dipicu oleh meningkatnya sanksi AS terhadap Teheran. Lebih dari 2.100 perusahaan di Korea Selatan tidak diizinkan lagi menjual barang ke Iran setelah dua bank Korea dan Bank Sentral Iran menghentikan layanan penyelesaian berdenominasi won.

Yuan merosot ke level terendahnya sejak Januari di tengah meningkatnya perselisihan perdagangan AS-Tiongkok. Presiden AS Donald Trump pada Jumat pekan lalu mulai memberlakukan penaikan tarif atas barang impor Tiongkok dan Beijing mengatakan akan melakukan tarif balasan. Penaikan tarif Trump tersebut dipicu oleh pelanggaran beberapa komitmen perdagangan yang dilakukan Tiongkok terhadap kesepakatan perdagangan yang telah dibuat oleh kedua negara.

Penurunan yuan juga dipicu oleh tanda-tanda perlambatan baru dalam ekonomi negara itu. Data yang dirilis pada Kamis (9/5), menunjukkan perlambatan pertumbuhan kredit Tiongkok lebih dari perkiraan pada April. Data terbaru tersebut menunjukkan lemahnya pemulihan ekonomi Negeri Tirai Bambu itu.

Rupiah melemah terhadap dolar AS pada Senin di tengah perundingan perdagangan AS-Tiongkok yang mengalami kebuntuan. Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta mengatakan, perselihan perdagangan AS dan Tiongkok kembali memanas pekan ini dan mengalami kebuntuan karena AS menuntut perubahan konkret terhadap hukum di Tiongkok.

Konflik perdagangan dua ekonomi terbesar dunia itu kembali memanas pada Jumat pekan lalu, ketika Presiden AS Donald Trump memberlakukan penaikan tarif atas impor Tiongkok senilai US$200 miliar dan Beijing berjanji untuk melakukan tarif balasan.

Pada awal perdagangan rupiah dibuka pada 14.320

Pada pukul 10.00 rupiah berada pada level 14.365

Di akhir perdagangan rupiah berada pada tingkat 14.415, melemah dari perdagangan sebelumnya

Kurs terakhir berbagai mata uang Asia terhadap dolar AS, tercatat sebagai berikut:

Dolar Singapura: 1,366, turun dari 1,362

Dolar Taiwan: 31,00, turun dari 30,95 

Won Korea: 1184,60, turun dari 1177,00 

Baht Thailand: 31,67, turun dari 31,55

Peso Pilipina: 52,31, turun dari 52,14

Rupee India: 70,21, turun dari 69,91

Ringgit Malaysia: 4,163, turun dari 4,157

Yuan Tiongkok: 6,858, turun dari 6,820

Di Tokio, yen naik tipis terhadap dolar AS pada Senin setelah perundingan perdagangan AS-Tiongkok mengalami kebuntuan ketika Presiden AS Donald Trump menuntut perubahan konkret hukum Tiongkok untuk memberlakukan mekanisme tarif satu sisi, dengan Tiongkok dilarang melakukan tarif balasan. Perselihan dua ekonomi terbesar dunia itu kembali memanas pada Jumat pekan lalu saat Trump mengumumkan pemberlakuan penaikan tarif atas barang impor Tiongkok, dan Tiongkok berjanji akan melakukan tarif balasan.

Masafumi Yamamoto, Kepala strategi forex di Mizuho Bank Securities di Tokio mengatakan, konflik antara AS dan Tiongkok pada Jumat pekan lalu, dengan AS menaikkan tarif senilai US$200 miliar atas barang impor Tiongkok mendorong penguatan dalam nilai yen.

Dolar AS terakhir tercatat 109,79 yen, turun 0,1  persen dibandingkan dengan level sebelumnya.

Di London, euro merosot terhadap dolar AS pada Senin dipicu oleh ekuitas global yang anjlok pada 2019 karena harapan kesepakatan perdagangan AS-Tiongkok akan segera dicapai oleh kedua belah pihak, di sisi lain justru semakin meningkatkan kekhawatiran putaran tarif baru.

Yen  Jepang: 109,09, turun dari 109,65

Franc Swiss: 1,0059, turun dari 1,0117

Dolar Kanada: 1,3429, naik dari 1,3391

Sterling terhadap dolar: 1,3034, naik dari 1,3024

Euro terhadap dolar: 1,1255, naik dari 1,1240

HARGA EMAS

Di  Comex  New York, harga emas menguat pada pembukaan Senin.

Kontrak Juni 2019 diperdagangkan pada level $1.284,20 per ounce, turun $0,25.

Harga spot kitco pada pukul 13.30 GMT (20.30 WIB) tercatat $1.299,10  per ounce, naik 1,03 persen.

Di London, harga emas beringsut lebih rendah pada Senin dipicu oleh meningkatnya sengketa perdagangan AS-Tiongkok pada Jumat pekan lalu ketika Presiden AS Donald Trump menuntut perubahan konkret pada undang-undang Tiongkok untuk tidak melakukan tarif balasan.

Di London, harga emas $1.283,63 per ounce, turun 0,2 persen dari penutupan sebelumnya di New York.

Harga perak tercatat $14,66 per ounce, turun 0,6 persen dari penutupan sebelumnya.

Di Singapura, harga emas melemah pada Senin dipicu oleh perselishan perdagangan AS-Tiongkok yang kembali memanas pada Jumat pekan lalu. Ketidakpastian seputar kesepakatan perdagangan tersebut semakin membebani Tiongkok setelah Presiden AS Donald Trump mulai memberlakukan penaikan tarif atas barang impor Tiongkok senilai US$200 miliar pada pekan lalu.

Di Singapura, harga emas $1.282,78 per ounce, turun 0,3 persen dari penutupan sebelumnya di New York.

Di Tokio, kontrak benchmark Juni 2019 mencapai 4,535 yen per gram, melemah 8 dari penutupan sebelumnya. 

(Rtr/AP/AFP/ant/htb)

()

Baca Juga

Rekomendasi