
Medan, (Analisa). Ratusan umat Buddha Kota Medan antusias mengikuti Perayaan Waisak 2563 BE di Vihara Catur Paramita Kompleks Pesona Malibu B Titipapan Medan Marelan, Sabtu (11/5) malam.
Perayaan Waisak itu digelar Vihara Catur Paramita yang didukung Majelis Agama Buddha Tridharma Indonesia (Magabutri) Kota Medan dan Plt Bimas Buddha Kanwil Kementerian Agama Sumatera Utara Pdt Burhan SAg, MSi
Perayaan tersebut dipimpin tiga anggota Sangha Indonesia yakni Bhikkhu Thanissaro, Samanera Thiranando dan Samanera Rahmat.
Rangkaian kegiatan pada perayaan tersebut antara lain, Puja Bakti, Pemasangan Pelita, Dhammadesana, Blessing, Paradiksana dan Pemandian Rupang Buddha.
Turut hadir di antaranya, Sekretaris Walubi Kota Medan, Ridwan, Seketaris Magabutri Sumut, Ricky Khosasi, Pembina Magabutri Kota Medan, Susilo Bing Tjai dan Wisman, Ketua Magabutri Kota Tanjung Balai, Hakim Tjoa Kian Lie, Wakil Ketua Magabutri Deliserdang, Ekka, Pembina jajaran Bankom Naga Karimata, Johan Toa, Ketua UBN, Charles Tandoko, Koordinator acara Budi dan lainnya.
Bhikkhu Thanissaro dalam wejangannya mengatakan, momentum Waisak 2019 ini atau 2563 BE diharapkan seluruh umat Buddha di Indonesia atau Sumatera Utara dan khususnya di Kota Medan bisa mengingat kembali dan mempraktikkan dasar dari ajaran agama Buddha yaitu cinta kasih.
Momen Waisak
Selain itu, Bhikkhu Thanissaro juga berpesan agar semua umat Buddha membantu menjaga keharmonisan, keutuhan serta kerukunan antarumat beragama. “Momen Waisak ini, umat Buddha diharapkan dapat mempraktikkan moralitas yang dimulai dari diri sendiri,” katanya.
Bhikkhu Thanissaro mengingatkan umat Buddha bisa lebih memaknai Waisak dan mempelajari agama Buddha seraya mengimplementasikan ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara, Plt Bimas Buddha Kanwil Kementerian Agama Sumatera Utara Pdt Burhan SAg, MSi mengapresiasi kegiatan Waisak yang digelar Vihara Catur Paramitha dan didukung Magabutri Kota Medan. Begitu juga dengan ratusan umat Buddha yang dengan semangat mengikuti perayaan Waisak 2019.
“Kegiatan ini cukup memberikan arti bagi umat Buddha sehingga pada suatu saat kita memperoleh pengetahuan tentang perayaan Tri Suci Waisak. Di mana pada Waisak ini memperingati tentang kelahiran Sidharta Gautama, mencapai kebuddhaan dan akhirnya dia wafat. Peristiwa ini adalah peristiwa penting dan agung yang dirayakan oleh umat Buddha," ucapnya.
Ketua Vihara Catur Paramita sekaligus Ketua Magabutri Kota Medan, Butet S.E berharap, pada momentum Waisak ini umat Buddha diharapkan bisa mengendalikan diri untuk menjaga keutuhan bangsa dan mempererat persaudaraan tanpa memandang perbedaan. Dengan begitu, akan tercipta kehidupan yang rukun, tenteram, aman dan damai.
"Mewakili Vihara Catur Paramita berterima kasih kepada anggota Sangha dan seluruh pihak yang sudah mendukung suksesnya acara perayaan Waisak ini,” katanya didampingi Ketua Panitia, Susanto. (twh)