
Banda Aceh, (Analisa). Pemerintah Kuwait berencana akan melanjutkan pembangunan SMKN 1 Al-Mubarkeya, di Kabupaten Aceh Besar. Rencana kelanjutan pembangunan itu terungkap setelah perwakilan Duta Besar (Dubes) Kuwait untuk Indonesia, Faisal JM Al Jairan mengunjungi SMKN 1 Al-Mubarkeya di Desa Kayee Lee, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Selasa (30/4).
Faisal mengatakan, Pemerintah Kuwait berjanji akan melanjutkan proses pembangunan sekolah tersebut, seperti perencanaan awal. Dijadwalkan, pada tahun ini kelanjutan pembangunannya akan segera dilakukan hingga tuntas.
“Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk melanjutkan proses pembangunan. Diusahakan paling lama tahun depan akan kita realisasikan kelanjutan pembangunan sekolah ini,” katanya.
Pemerintah Kuwait mengharapkan pihak sekolah untuk lebih pro-aktif dan segera melaporkan kendala-kendala yang terjadi di lapangan. Dengan demikian, akan dapat segera dicarikan solusi bersama. “Kita akan mengupayakan bantuan langsung dari pemerintah Kuwait. Selain itu juga akan mencari donatur lainnya dari masyarakat Kuwait,” ungkap Faisal.
Dalam kunjungan ke SMKN 1 Al-Mubarkeya tersebut, delegasi Kuwait didampingi beberapa staf dari Kedubes Kuwait di Jakarta dan Direktur Eksekutif Kafalah Indonesia, Syeh Mughni Affan. Kedatangan rombongan disambut Kepala SMKN 1 Al-Mubarkeya, Baihaqi S.Pd, M.Pd, dewan guru dan para siswa.
Kepala SMKN 1 Al-Mubarkeya, Baihaqi,menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kuwait, karena telah banyak membantu masyarakat Aceh pascatsunami, salah satunya pembangunan sekolah yang megah tersebut.
Baihaqi menjelaskan, awal mula pembangunan SMKN 1 Al-Mubarkeya dibantu Pemerintah Kuwait pada medio tahun 2014 melalui KRCS (Kuwait Red Crescent Society). Hingga sekarang pembangunannya sudah memasuki fase ke-3 dari 5 fase yang direncanakan.
“Sampai 2019, Pemerintah Kuwait sudah membangun sejumlah bangunan, di antaranya ruang belajar siswa, ruang pertemuan, ruang workshop, kantin, community hall, sarana olahraga dan musala,” katanya.
Saat ini, SMKN 1 Al-Mubarkeya memiliki siswa sekitar 650 orang dengan delapan kompetensi keahlian, yaitu akuntansi, kuliner, tata busana, teknik gambar bangunan, teknik kenderaan ringan, teknik ototronik, teknik komputer jaringan dan teknik rekayasa perangkat lunak.
Dengan jumlah siswa yang terus meningkat setiap tahun, pihak sekolah akan terus berkomunikasi dengan Pemerintah Kuwait agar pembangunan, terutama ruang praktik siswa dan alat praktik, dapat segera dilanjutkan.
Baihaqi mengharapkan Pemerintah Kuwait dapat segera melanjutkan pembangunan SMKN 1 Al-Mubarkeya, sehingga rencana membangun sebuah sekolah vokasi yang lengkap dengan segala fasilitas segera terwujud. Apalagi, Pemerintah Aceh sudah melakukan pembebasan lahan untuk kelanjutan pembangunannya.
“Insya Allah, dalam waktu dekat kita akan mengirimkan semua dokumen yang diperlukan. Dengan demikian, kelanjutan pembangunan SMKN 1 Al-Mubarkeya dapat segera dilaksanakan,” tandas Baihaqi. (irn)