
DRUZE Israel adalah sebuah minoritas keagamaan unik keturunan Arab yang berada di Israel. Pemerintah Israel menjadikan Druze sebagai komunitas etnis terpisah atas permintaan para pemimpin tertingginya. Druze adalah warga negara pemakai bahasa Arab di Israel.
Seperti sejumlah kelompok etnis lain di Timur Tengah, seperti Kurdi, suku Druze tinggal di beberapa negara yang berbeda.
Mereka dipisahkan perbatasan yang ditarik setelah pecahnya Kekaisaran Ottoman pada awal 1920-an.
Tetapi tidak seperti Kurdi, yang sebagian besar Muslim, Druze adalah kelompok agama dan etnis yang unik. Tradisi mereka berasal dari abad ke-11 dan memasukkan unsur-unsur Islam, Hindu, dan bahkan filsafat Yunani klasik.
Saat ini, satu juta lebih anggota komunitas ini hidup terutama di Suriah dan Libanon dan, pada tingkat lebih rendah, di Israel dan Jordania. Di Israel, Druze adalah komunitas erat yang aktif dalam kehidupan publik.
Sebagian besar mereka tinggal di wilayah utara Galilea, Karmel dan Dataran Tinggi Golan. Berikut beberapa fakta tentang Druze di Israel:
Perasaan sebagai anggota yang kuat
Sembilan dari sepuluh Druze Israel mengatakan mereka memiliki perasaan yang kuat untuk menjadi bagian dari komunitas Druze.
Bahkan sekitar jumlah yang sama (93%) mengatakan mereka bangga menjadi Druze. Tapi saat ditanya identitas Deuze itu apakah didapat karena agama, budaya atau leluhur, 8 dari 10 mengatakan karena leluhur atau budaya.
Sebagai perbandingan, lebih banyak orang Kristen Israel (31%) dan Muslim Israel (45%) mengatakan menjadi Kristen/ Muslim terutama masalah agama bagi mereka.
Jarang menikah lintas agama
Dalam survei, kurang dari 1% Druze Israel yang menikah mengatakan mereka memiliki pasangan atau pasangan dari luar agama mereka.
Bagi Druze khususnya, kurangnya perkawinan antaragama ini mungkin juga merupakan cerminan dari sejarah komunitas. Sejak didirikan pada abad ke-11, tradisi Druze secara resmi ditutup untuk orang luar. Sejak larangan itu, populasi Druze terus ada hanya berdasarkan kelanjutan dari generasi sebelumnya.
Druze sangat menekankan filsafat dan kemurnian spiritual
Hampir semua Druze (99%) percaya pada Tuhan, termasuk 84% yang mengatakan mereka benar-benar yakin dengan kepercayaan mereka.
Tetapi tidak ada hari suci yang ditetapkan, liturgi reguler atau kewajiban untuk ziarah, karena Druze dimaksudkan untuk terhubung dengan Tuhan setiap saat.
Tradisi Druze juga menghormati beberapa "mentor" dan "nabi," termasuk Yitro dari Midian (ayah mertua Musa), Musa, Yesus, Yohanes Pembaptis dan Nabi Muhammad SAW.
Beberapa filsuf dan orang-orang berpengaruh lainnya juga sangat dihormati Druze, termasuk Socrates, Plato, Aristoteles, dan Alexander Agung.
Aktif dalam kehidupan publik dan tunduk pada wajib militer
Faktanya, selama lebih empat dekade, militer Israel memiliki unit infantri Druze utama yang disebut Herev, atau batalion pedang.
Ini berbeda dengan orang Arab Israel, yang dibebaskan dari dinas militer. Wanita Druze tidak diharuskan untuk melayani.
Memiliki pandangan serupa tentang solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina
Sementara 42% dari Druze mengatakan suatu cara dapat ditemukan bagi konflik Israel-Palestina agar mereka dapat hidup berhimpunan secara damai.
51% Muslim, 45% Kristen, dan 43% Yahudi juga mengambil pandangan ini. Hanya 18% dari Druze yang mengatakan bahwa solusi dua negara bukan pilihan yang layak. (ioc/tst/es)