Status Gunung Sinabung Diturunkan Jadi Siaga

status-gunung-sinabung-diturunkan-jadi-siaga

Medan, (Analisa). Setelah sekitar empat tahun lamanya, sejak Juni 2015, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) akhirnya menurunkan statusnya Gunung Sinabung dari level IV (awas) menjadi level III (siaga).

Kepala PVMBG, Kasbani yang dikon­firmasi menyampaikan, bahwa penurunan status gunung api yang berada di Kabupaten Karo tersebut mulai diberlakukan pada, Senin (20/5) ini.

"Benar, statusnya sudah diturunkan ke level III pada pukul 10.00 WIB, tadi," ungkapnya kepada Analisa.

Penurunan status ini, jelas Kasbani dikarenakan selama 10 bulan terakhir, Gunung Sinabung tidak menunjukkan aktivitas vulkanik yang begitu signifikan.

Namun ia menegaskan, kendati status sudah turun, erupsi diprediksi masih akan bisa tetap terjadi. Bahkan sambung Kasbani, bila statusnya nanti sekalipun, telah berada di level II (waspada).

"Kalaupun ada erupsi, sifatnya kecil. Serta hanya berdampak pada abu vulkanik saja," jelasnya.

Atas perubahan status ini, Kasbani menyebutkan, bahwa jarak radius zona merah Gunung Sinabung pun juga telah diturunkan. Untuk Selatan Timur dari kaki Gunung Sinabung radiusnya sejauh 5 km, kemudian Timur Utara 4 km, dan selebihnya 3 km.

"Dalam radius itu, masyarakat masih belum boleh melakukan aktivitasnya," terangnya.

Disinggung apakah status Gunung Sinabung masih berpotensi naik kembali ke level IV, Kasbani tidak menampiknya. Hal itu, tutur dia, tergantung bagaimana perkembangan dari aktivitas Gunung Sinabung kedepannya.

"Kita lihat dulu bagaimana aktivitasnya nanti," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Pos Pemantau Gunung  Sinabung, Armen menambahkan, masyarakat yang bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar. Selain itu, masyarakat yang bermukim di sekitar hilir daerah aliran Sungai Laoborus agar tetap menjaga kewaspadaan karena bendungan alam yang terletak di hulu sungai ini dapat sewaktu waktu runtuh dan mengakibatkan banjir atau lahar.

"Jika terjadi hujan abu, masyarakat di­imbau memakai masker bila keluar dari rumah untuk mengurangi dampak kese­hatan dari abu vulkanik dan mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh," tuturnya.

Di samping itu, Armen juga mengi­ngatkan agar masyarakat di sekitar Gunung Sinabung tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu-isu tentang erupsi Gunung Sinabung. Pemda diminta agar menyiapkan sarana komunikasi antar perangkat kerja melakukan sosialisasi kepada masyarakat berkaitan daerah daerah bahaya yang masih terancam.

"Serta memperbaiki jalur evakuasi untuk mengantisipasi ancaman bahaya erupsi. Pemda Kabupaten Karo juga agar senan­tiasa berkoordinasi dengan PVMBG dan pos pengamatan Gunung Sinabung," ujarnya.

Lega

Kepala Desa Berastepu, Gemuk Site­pu, Kepala Desa Simacem, Se­nen Sitepu, Kepala Desa Su­kameriah, Yani Ginting dan Kepala Desa Bakerah, Kas­man Sitepu yang dikonfirmasi Analisa secara terpisah, Senin (20/5) di Kabanjahe mengaku merasa lega dengan perubahan status gunung api Sinabung dari awas menjadi siaga. Ini per­tanda, aktivitas Sinabung se­ma­kin tenang dan diharapkan aktivitasnya (erupsinya) tidak terjadi lagi. 

“Walaupun penurunan status ini, diharapkan para pengungsi tidak gegabah memasuki zona merah. Sebab, hal-hal yang tidak kita inginkan bisa saja terjadi seketika. Rumah pengungsian tetap kita huni dan warga desa selaku pengungsi tetap diharapkan tetap mematuhi perintah Dansatgas Sinabung, ujar para kepala desa ini.

Camat Tiganderket, Sukur Brahmana yang dikonfirmasi Analisa, Senin (20/5) membenarkan informasi perubahan status Sinabung dari awas ke siaga. Namun, Camat mengaku belum mendapat surat secara resmi dari BPBD atau pun dari Dansatgas. “Kita mengharap, penurunan status ini membawa sukacita dan semangat baru buat masyarakat luas dan khususnya para pengungsi,” katanya.

Menanggapi penurunan status itu, Kepala BPBD Karo, Martin Sitepu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Mudah-mudahan, aktivitas Sinabung semakin tenang dan memberi ketenangan kepada masyarakat Tanah Karo, khususnya para pengungsi. 

Menyikapi penurunan status itu, akan mengadakan rapat, Kamis (23/5) bersama BNPB, Gubernur dan Dansatgas. “Rapat  guna menyusunan langkah-langkah kerja berikutnya berkaitan dengan pengungsi sesuai dengan perubahan status dari awas ke siaga. Pengungsi tetap kita harapkan tetap menjaga jarak dengan lingkar Sinabung sesuai petunjuk yang akan disampaikan berikutnya,” ujar Sitepu. (zie/alex/dik)

()

Baca Juga

Rekomendasi