
Sidikalang, (Analisa). Warga Desa Alur Subur Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi mendambakan pembangunan jalan. Kepala Desa, Hotmaida Girsang bersama puluhan warga melalui surat melayangkan permohonan ditujukan kepada Bupati dan pihak terkait, belum lama ini. Usulan dimaksud juga didukung dan ditandatangani Kades Liang Jering, Kornel Padang.
Diterangkan, akses menuju permukiman Alur Subur belum pernah diaspal. Badan jalan hanya berupa lumpur dan tanah liat serta anak sungai sepanjang 30 kilometer mulai dari Desa Renun. Kondisi itu rawan kecelakaan yang permukaan berbatas langsung ke Lae (sungai) Renun.
Ukuran fasilitas umum tersebut juga tidak layak. Di titik tertentu, kendaraan harus melewati sungai dan jembatan lapuk. Akibatnya ongkos badan dan barang dirasa sangat mahal.
Diterangkan, ongkos badan Rp50 ribu atau pulang pergi Rp100 ribu. Tarif barang Rp1500 per kilogram. Sangat ironis, harga semen Rp50 ribu di Pasar Lau Baleng Kabupaten Karo namun ongkos transportasi justru lebih mahal atau Rp65 ribu per sak.
Infrastruktur buruk itu dilalui serba melelahkan. Jarak sejauh 30 kilometer rata-rata ditempuh selama 7 jam. Karenanya, ketika pulang dari pasar, biasanya tiba di rumah sekira pukul 24.00 WIB atau malah bermalam di tengah belantara. Hanya kendaraan double gardan yang bisa melintas. Setiap minggu, 2 unit mobil tua dan jadul beroperasi.
Hotmaida Girsang dan Kornel Padang menyebut, sesungguhnya, hasil pertanian di sana cukup melimpah. Cokelat, kemiri, cabai, jagung dan durian dibudidayakan intensif. Namun, pemasaran berat di ongkos hingga membuat masyarakat tetap miskin.
Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan, Charles Bantjin, Rabu (29/5) mengatakan, sudah mengetahui beban masyarakat di sana. Sepanjang daerah itu di luar kawasan hutan, pembangunan bisa dialokasikan.
Dia membenarkan, kehidupan masyarakat cukup memprihatinkan. Menurutnya, Bupati Eddy Kelleng Ate Berutu menaruh perhatian khusus. (ssr)