
PLANET Jupiter yang kadang dapat terlihat dari Bumi bagai bintang yang bersinar di langit ini, masih banyak menyimpan misteri.
Salah satunya adalah berapa jumlah pastinya bulan atau satelit alami yang mengorbit mengelilinginya. Sejauh ini jumlah bulan planet indah ini terus bertambah seiring dengan tambah canggihnya teleskop di masa modern ini.
Penemuan 12 bulan baru Jupiter “tak sengaja” karena ilmuwan mencari keberadaan Planet Kesembilan.
Para astronom sering kali menemukan hal tak terduga di alam semesta, terutama di Tata Surya. Salah satu penemuan baru mereka adalah 12 “Bulan” (yang kadang disebut juga sebagai “satelit”) yang sebelumnya tidak diketahui mengorbit di Jupiter.
Satelit-satelit yang baru diketahui ini merupakan bukti tak terbantahkan bahwa Jupiter adalah planet dengan bulan terbanyak di Tata Surya. Dua belas bulan “baru” Jupiter ini ditemukan oleh tim astronom yang dipimpin oleh Scott S. Sheppard dari Carnegie Institution for Science, AS.
Mulanya, mereka menggunakan teleskop berbasis darat untuk mengamati Planet 9th atau Planet Kesembilan atau Planet-X, yaitu sebuah planet misterius yang dihipotesiskan berada tak jauh dari Neptunus.
“Jupiter kebetulan berada di langit dekat ladang pencarian tempat kami menceri obyek Tata Surya yang jauh,” ungkap Sheppard dikutip dari Science Alert.
Teleskop yang mereka gunakan lebih kuat dibanding yang digunakan pada masa lalu. Ini memungkinkan mereka untuk mengintip planet raksasa itu dengan resolusi lebih tinggi.
Untungnya, Jupiter bergerak dengan kecepatan yang telah diketahui oleh para astronom. Hal itu membuat benda di dekatnya bergerak dengan kecepatan dan arah yang sama dengan planet tersebut.
Meski begitu, Sheppard mengungkapkan, upaya konfirmasi bahwa yang mereka lihat benar-benar bulan memakan waktu cukup lama.
“Kami harus mengamati ‘kandidat baru’ bulan Jupiter sebulan kemudian (setelah pengamatan pertama) dan setahun kemudian untuk mengonfirmasi apakah mereka benar-benar mengorbit pada Jupiter seperti bulan-bulan Jupiter yang lain,” kata Sheppard.
Sebagai informasi, kedua belas bulan baru Jupiter ini pertama kali ditemukan oleh para astronom tersebut pada Maret 2017. Keseluruhan proses konfirmasi memakan waktu sekitar satu tahun.
Ditemukan
Dirangkum dari New York Post, bulan-bulan baru Jupiter ini memiliki ukuran cukup kecil. Rata-rata bulan yang baru ditemukan ini berdiameter 3,2 kilometer. Selain itu, satelit alami ini juga mengorbit pada jarak yang lebih jauh dibandingkan dengan bulan Jupiter yang telah terdokumentasikan sebelumnya.
Menurut laporan Smithsonian, diperkirakan bulan-bulan tersebut berasal dari sisa-sisa batuan ruang angkasa lebih besar yang pecah saat tabrakan dengan asteroid, komet, atau bulan.
Temuan Sheppard dan timnya juga mendapatkan tanggapan dari astronom lain. Salah satunya adalah Jonti Horner, astronom dari University of Southern Queensland.
“Ini benar-benar hebat dan menarik. Ini tidak terlalu mengejutkan bagi saya, saya pikir ketika kami melihat lebih jauh, kami akan menemukan lebih banyak satelit tidak teratur di sekitar Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus,” ungkap Horner.
Sheppard dan timnya kini masih mencari nama untuk bulan-bulan baru planet Jupiter tersebut. Ketika itu, baru satu bulan yang berkode S/2016 J 2 lalu diberi nama Valetudomterinspirasi dari dewi kesehatan dan kebersihan Romawi.
Sedangkan 11 bulan lainnya masih belum memiliki nama. Sheppard mencoba mengundang publik untuk berpartisipasi dalam pemberian nama satelit alami Jupiter ini. Dengan penemuan tersebut, total bulan Jovian (untuk menyebut satelit Jupiter) menjadi 79.
Bulan atau disebut juga sebagai “satelit” yang mengorbit Jupiter jumlahnya puluhan. Untuk memudahkan, astronomer menggolongkannya dalam dua grup besar yaitu: Regular satellites(Satelit reguler) dan Irregular satellite (Satelit tidak beraturan). Di dalam grup tersebut kemudian diklasifikasikan ke dalam beberapa grup kecil.
A. Regular satellites (Satelit reguler)
Bulan tipe ini memiliki prograde dan orbit hampir melingkar dengan kecenderungan rendah dan dibagi menjadi dua kelompok:
-Inner satellites (Amalthea group).
Satelit dalam (Inner satellites) atau Amalthea group (kelompok Amalthea) yaitu: Metis, Adrastea, Amalthea, dan Thebe. Orbit ini sangat dekat dengan Jupiter; dua orbit terdalam dalam waktu kurang dari satu hari penanggalan Jovian. Dua yang terakhir adalah masing-masing bulan kelima terbesar dan ketujuh dalam sistem Jovian.
Terbesar
Pengamatan menunjukkan bahwa setidaknya anggota terbesar, Amalthea, tidak terbentuk di orbitnya saat ini, tetapi lebih jauh dari planet, atau bahwa itu adalah tubuh Tata Surya yang tertangkap.
Bulan-bulan ini, bersama dengan sejumlah bulan-bulan yang belum terlihat, mengisi dan memelihara sistem cincin Jupiter yang redup. Metis dan Adrastea membantu menjaga cincin utama Jupiter, sedangkan Amalthea dan Thebe masing-masing mempertahankan cincin luarnya yang samar.
Kelompok utama (Main group) atau Galilean moons (bulan Galilea) yaitu: Io, Europa, Ganymede dan Callisto.
Mereka adalah beberapa objek terbesar di Tata Surya di luar Matahari dan delapan planet dalam hal massa dan lebih besar daripada planet kerdil yang dikenal.
Ganymede bahkan melebihi planet Merkurius dalam diameter. Mereka masing-masing adalah satelit alam keempat, ke-enam, pertama, dan ketiga terbesar di Tata Surya, yang mengandung sekitar 99,997% dari total massa di orbit sekitar Jupiter, sementara Jupiter hampir 5.000 kali lebih besar dari bulan-bulan Galilea.
Bulan dalam (inner moons) berada dalam resonansi orbit 1:2:4. Model menunjukkan bahwa mereka dibentuk oleh akresi lambat dalam sub-nebula Jovian berkerapatan rendah.
Sub-nebula Jovian adalah piringan gas dan debu yang ada di sekitar Jupiter setelah pembentukannya yang bertahan hingga 10 juta tahun dalam kasus Callisto. Beberapa bulan dalam grup ini dicurigai memiliki lautan di bawah permukaannya.
B. Irregular satellite (Satelit tidak beraturan).
Satelit yang mengorbit tidak teratur adalah objek yang jauh lebih kecil dengan orbit yang lebih jauh dan eksentrik.
Mereka membentuk keluarga dengan kesamaan bersama di orbit (sumbu semi-utama, kecenderungan, eksentrisitas) dan komposisi; diyakini bahwa ini adalah setidaknya sebagian keluarga collisional yang diciptakan ketika tubuh induk yang lebih besar (tapi masih kecil) hancur oleh dampak dari asteroid yang ditangkap oleh medan gravitasi Jupiter.
Keluarga-keluarga ini menanggung nama-nama anggota terbesar mereka. Identifikasi keluarga satelit bersifat tentatif, tetapi hal-hal berikut biasanya tercantum: Prograde satellites (orbit satelit searah dengan rotasi planet). Themisto, adalah bulan tidak beraturan paling dalam dan bukan bagian dari keluarga bulan-bulan lain yang dikenal. (science alert/iccw/ar)