
“MTF tahun 2019 berlangsung penuh bunga, sebagaimana tema MTF bertajuk “Garden Paradise Fashion Show”. Para penikmat fashion dimanjakan dengan seratusan karya desain para disainer pemula dan profesional di Kota Medan, baik busana berbahan etnik Sumut, busana Muslim, maupun busana modern,” kata Chairwomen Indonesian Fashion Chamber (IFC) Chapter Medan sekaligus Pimpinan Dolling School of Fashion Design, Nilawaty Iskandar, di sela-sela acara. Ia didampingi Founder sekaligus Advidory IFC Chapter Medan dan inisiator acara Medan Fashion Trend, Saurma MGP Siahaan, MI.Kom, MIPR.
MFT merupakan ajang fashion show yang diikuti oleh desainer pemula dan profesional. Sebagaimana pelaksanaan setiap MFT selalu ditampilkan aneka karya rancang busana berbahan etnik Sumatera Utara, sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya Sumatera Utara dan para perajin kain khas di daerah ini.
“Pada MTF kelima kali ini, turut ditampilkan aneka karya rancang dengan menggunakan kain khas Sumatera Utara, selain busana modern,” papar Nilawaty.
MTF ini, sebutnya, merupakan lanjutan dari MTF 2010 dengan tajuk ‘Fashion Tendance’, MTF 2014 ‘Heritage Culture’, MTF 2015 ‘Once Upon a Time’, MTF 2017 ‘Aquatic Fantasia’, dan tahun ini mengusung tajuk ‘Garden Paradise’.
Gubernur Sumatera Utara dalam sambutannya yang diwakili Kadisperindag Sumut, Zonny Waldi, menyatakan apresiasinya atas pelaksanaan MFT dan berharap dapat bersinergi membangun industri kreatif bidang fashion di Sumut.
“Pemprovsu mendukung kegiatan yang dapat meningkatkan kerja sama antara petenun, perajin dan desainer di Sumut, untuk menghasilkan busana yang dapat dipasarkan hingga ke mancanegara,” katanya.
Inisiator acara MFT sekaligus Advisory IFC Chapter Medan, Saurma MGP Siahaan M.IKom. MIPR, mengatakan, ajang Medan Fashion Trend hingga saat ini telah memasuki yang ke-5 kali diadakan.
“Dunia fashion sebagai bagian dari industri kreatif harus mendapat perhatian serius dari pemerintah, termasuk dari berbagai SKPD terkait. Juga dari pihak Bekraf, BUMN, BUMD, dan lainnya. Apalagi Medan sebagai kota besar ketiga di negeri ini, sangat riskan jika industri kreatifnya di bidang fashion tidak mendapat dukungan. Perlu dukungan semua pihak menjadikannya sebagai agenda wisata tahunan untuk kepariwisataan yang layak untuk terus dikembangkan di Sumut, termasuk untuk busana muslim,” papar Saurma.
Adapun ke-15 desainer yang mengikuti MFT 2019 adalah Nilawaty Iskandar yang menampilkan busana dengan konsep The Beauty of North Sumatra, yakni Luciana Kosidin (The Charm of Batak’s Gorga), Fadillah Zuhri Purba (Blooming Flower), Karen (Enchanted Garden), Violetta Salim (Fancy Starry Night Garden), Henny (Flor Unica), Novita Sari (Goddess Inside The Hidden Garden), Debora BO Sianturi (Jardin de Mariposas), Claudia Joanna (Fairy Tale Garden), Callyn (Libelle), Roulina Gurning (Serenauli), Selly Ervina (The Orchidaceae), Andreas Lim (The Chinoiserie Garden), Vera Santika (Lumen Noctis), Fenny Salim (Timeless Beauty) dan ditutup dengan karya fashion desainer top Indonesia Lenny Agustine dengan busana "Lebah" yang memesona. (rel/ss)