
Oleh: Rhinto Sustono
SIAPA tak kenal batu zamrud? Hijaunya transparan, baik hijau muda sampai hijau tua. Kandungan utama zamrud adalah beryl, sedangkan hijaunya disebabkan kromium. Zamrud memiliki beragam zona warna, vanadium dan besi yang memengaruhi zona warnanya.
Konon, pertambangan tertua emerald (zamrud) di Mesir sudah ada sejak 3.500 SM. Saking mndunianya jenis batu ini, tak seorang pun pecinta dan kolektor akik yang tidak tertarik dengan pesona zamrud.
Ragam jenis zamrud dibedakan dari negara asal batu itu ditemukan. Selaku pemimpin produksen zamrud, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, Kolombia memiliki varian zamrud yang yahud. Sebut saja devonshire emerald, patricia emerald, iran crown emerald, dan crown of andes.
Bahkan beberapa varian paling terkenal dari Kolombia ini, chalk emerald yang memiliki berat 37,82 karat, duke of devonshire emerald yang terbesar di muka bumi dengan berat 1.383,93 karat, dan gachala emerald, nama sesuai tempat ditemukan yakni satu kota di Kolommbia, Gachala dengan berat 858 karat.
Di beberapa negara Afrika, seperti Zambia, Zimbabwe, Madagaskar, dan Nigeria, zamrud di sana dikenal memiliki karakter warna cenderung abu-abu kecokelatan. Kemudian zamrud dari Brazil, bahia emerald dengan kekhasan kekuningan dan bobotnya lebih ringan.
India tak mau kalah, juga memiliki zamrud berjenis mogul mughal emerald. Namun ada varian zamrud termahal yang kini sulit dicari, yakni jenis red beryl (zamrud merah). Harganya juga selangit, bisa 1.000 kali lipat harga emas dengan standar berat yang sama. Lalu bagimana dengan zamrud Indonesia?
Pulau Kalimantan menjadi kawasan nusantara yang paling banyak menghasilkan jenis batuan untuk perhiasan. Bahkan jenis zamrud yang indah dan memiliki kekerasan berkualitas juga ditemukan di Kalimantan. Yang tentu saja, warna paling ideal batu zamrud, hijau daun akibat pengaruh campuran chromium menjadi ciri khasnya.
Nyaris sama dengan batu giok, kualitas hijau pada zamrud menjadi daya tarik dan diminati pecinta batu. Dalam keluarga beryl, zamrudlah satu-satunya batu yang paling dicari karena keindahan warnanya, kelangkaannya, serta keawetannya.
Satu hal yang membuat zamrud jadi pilihan banyak orang, selain karena keindahan warnanya, juga disebabkan jenis batu ini tahan panas dan tidak gampang berubah warna. Karena banyak peminatnya, di pasaran banyak dijual jenis zamrud sintetis.
Bagi kolektor dan pecinta akik, membedakan zamrud asli dan yang sintetis sangat mudah. “Lihat saja serat inklusi alaminya. Bisa dilihat secara kasat mata atau dengan kaca pembesar,” jelas Ahmad penjual akik di pinggiran Kota Pekanbaru saat diemui Analisa baru-baru ini.
Kalau terlihat ada gelembung udara seperti bola-bola kecil, imbuhnya, maka bisa dipasikan itu jenis zamrud sintetis. Bisa juga dilihat dengan meletakan batu zamrud di antara dua jari.”Kalau terlihat menyala terang secara perlahan, maka itu zamrud asli,” katanya.
Begitupun, tentu pengalaman dan pengalaman seseorang mengenali ragam akik lebih memudahkan untuk mengetahui keaslian batu zamrud. Dalam banyak literasi, keaslian zamrud bisa dipastikan melalui laboratorium untuk meneliti kekilapannya, berat jenis, indek refraksi, kadar mineralnya, retakan di dalamnya, rataan distribusi warna, dan sebagainya.
Selain karena keindahannya, batu zamrud dipercaya banyak orang untuk meningkatkan kewibawaan dan memberikan energi positif bagi tubuh. Makanya banyak pejabat yang mengenakan jenis perhiasan ini sebagai cincin, gelang, dan lainnya.
Pertengahan tahun lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menerima 795 laporan gratifikasi, salah satunya yakni batu zamrud bernilai Rp 44,5 miliar. Ya, pasaran akik boleh menukik, tapi tidak surut untuk jenis batu zamrud.