Terjadi Lebih Cepat

Bahaya Pemanasan Global Menghantui Bumi

bahaya-pemanasan-global-menghantui-bumi

PEMANASAN global (Global warming) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0,74 ± 0,18 °C (1,33 ± 0,32 °F) selama seratus tahun terakhir. 

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. 

Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Namun, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut. Inter-governmental Panel on Climate Change (IPCC) atau Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim, memperingatkan bahwa dunia akan memanas lebih cepat dari perkiraan. Jika laju pemanasan global tidak diturunkan secara drastis, risiko iklim untuk kesejahteraan manusia, ekosistem dan pembangunan yang berkelanjutan, akan naik ke tingkat yang membahayakan dan memberikan dampak permanen.

IPCC memaparkan, pemanasan global sejak zaman praindustri sudah melampaui satu derajat celcius. Pada tingkat emisi gas rumah kaca sekarang, tingkat pemanasan global akan mencapai sebesar 1,5 derajat celsius dalam beberapa puluh tahun kedepan.

Apabila suhu naik lagi menjadi dua derajat celcius, maka itu akan meningkatkan bencana alam, mempercepat pencairan es laut Arktika, menyebabkan pulau-pulau tenggelam, dan ketidakmampuan memproduksi makanan untuk penduduk dunia yang terus bertambah.

Petteri Taalas, Sekretaris Jenderal Organisasi Meteorologi Dunia menyebutkan, masih ada waktu bagi kita jika ingin mengubah perilaku dalam mencegah kenaikan emisi karbon. "Orang yang menderita akibat perubahan iklim akan berkurang 420 juta jika kita mampu membatasi pemanasan ke tingkat 1,5 derajat celsius. 

Ada daerah-daerah tertentu di dunia yang sangat sensitif. Negara-negara kecil, kepulauan, wilayah Laut Tengah dan juga Sub-Sahara Afrika, yang selama ini menderita, adalah yang paling terkena dampaknya di masa depan,” papar Taalas.

Manusia dapat membantu menyelamatkan Bumi dengan mengubah gaya hidup. Dia memilih pangan sebagai salah satu bidang yang dapat mengurangi masalah yang sedang terjadi pada saat ini. “Sebagai contoh, fakta bahwa kita makan begitu banyak daging berarti kita menggunakan lahan pertanian yang cukup besar untuk berternak daripada untuk memproduksi sayur mayur dan kacang-kacangan yang lebih ramah karbon,” ucap Taalas.

Menurutnya, tenaga surya, tenaga air, tenaga angin dan bentuk-bentuk lain dari energi yang ramah lingkungan harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan banyak orang. Penggunaan modal transportasi bertenaga listrik untuk publik dan pribadi juga seharusnya lebih ditekankan lagi. (wkp/ngi/voai/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi