
POHON memang tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan dari pohon itu. Tanpa pohon, bumi mungkin akan kehilangan fungsinya. Seperti kita ketahui 21 November diperingati sebagai Hari Pohon Sedunia.
Tapi tidak semua pohon di dunia ini aman untuk digunakan. Beberapa pohon kadang berbahaya dan sangat mematikan, salah satunya adalah pohon manchineel. Selain mematikan, pohon ini juga dapat menimbulkan kematian.
Pohon mematikan ini dikenal berasal dari pulau Karibia. Sedangkan di spanyol, pohon Manchineel dikenal sebagai "pohon kematian" atau arbol de la muerte.
Selain berasal dari pulau Karibia, pohon Manchineel terdapat di daerah-daerah tropis seperti Amerika Utara bagian selatan, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan bagian utara.
Pada 1999, buah mematihan ini membuat ahli radiologi, Nicola Strickland terkena racu.nnya. Hal ini terjadi ketika dia sedang berlibur ke pulau Karibia. Pulau ini merupakan surga tropis yang dilengkapi pantai indah nan sepi.
Setiba di Karibia, Strickland pergi mencari kerang di pasir putih, dan liburannya akhirnya berubah menjadi bencana. Tersebar di antara buah kelapa dan mangga di pantai, Strickland dan temannya menemukan buah berwana hijau dan berbau manis yang tampak seperti kepiting kecil.
Karena penasaran, mereka pun menggigit buah tersebut. Tak berapa lama, rasa manis yang menyenangkan berubah menjadi rasa pedih, terbakar, dan sesak. Keadaan semakin buruk dan Strickland kehilangan kemampuan untuk menelan.
Buah itu biasa disebut ‘apel pantai’ atau ‘jambu beracun’. Guinness World Records mencatat, pohon manchineel merupakan tanaman paling berbahaya di dunia.
Menurut Florida Institute of Food and Agricultural Sciences, semua bagian pohon manchineel sangat beracun. Melakukan kontak dengannya bisa menyebabkan kematian.
Penahan angin
“Ancaman kematian tak terelakkan saat mengonsumsi buahnya. Menelan buah manchineel dapat berakibat fatal. Muntah berat dan diare membuat tubuh mengalami dehidrasi parah dan sulit mengembalikan cairan tubuh yang sudah habis,” tulis Ella Davies di BBC.
Beruntung, Strickland dan temannya berhasil selamat karena dia hanya makan sedikit bagian dari ‘jambu beracun’ itu. Pada 2000, Strickland mempublikasikan laporan pada The British Medical Journal, yang mendeskripsikan gejala infeksinya secara rinci.
Perlu waktu delapan jam untuk menghilangkan rasa sakit yang disebabkan buah manchineel. Strickland harus meminum pina colada dan susu dengan sangat hati-hati. Saat racun tersebut mengalir ke kelenjar getah bening di leher mereka, penderitannya tidak dapat dibayangkan.
Pohon manchineel menghasilkan getah susu yang kental dan mengalir ke semua bagiannya--mulai dari kulit pohon, daun, hingga buah. Getah ini bisa membuat kulit melepuh dan seperti terbakar jika melakukan kontak dengannya.
Getah manchineel mengandung berbagai jenis racun. Namun, yang memberikan reaksi paling parah adalah phorbol.
Perlu diketahui bahwa phorbol mudah larut dalam air. Jadi, jika Anda berteduh di bawah manchineel saat hujan, tetesan air yang telah tercampur getah tetap bisa menimbulkan luka bakar pada kulit.
Ada juga beberapa laporan yang mengatakan bahwa asap dari pembakaran batang manchineel menyebabkan peradangan pada mata dan kebutaan sementara. Karena sangat berbahaya, di beberapa wilayah, pohon ini ditandai dengan garis atau cat merah dan papan peringatan.
Namun, meskipun begitu, pohon manchineel berperan penting pada ekosistem lokal. Dengan semak besarnya, manchineel tumbuh sebagai penahan angin yang sangat baik. Ia melindungi pantai-pantai Amerika Tengah dari erosi. (ngi/tst/es)