PSSI Disarankan

Bentuk Badan Penelitian dan Pengembangan

bentuk-badan-penelitian-dan-pengembangan

Malang, (Analisa). PSSI disarankan membuat sebuah badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) unt­uk membantu pengurus dalam menyusun rencana strategis demi perbaikan prestasi se­pakbola tanah air.

Ketua PSSI Kota Malang, Haris Thofly menyebut, Lit­bang harus dibentuk adhoc. Dengan bersifat adhoc, Lit­bang tidak terpengaruh dengan pergantian kepengurusan PSSI yang rutin dilakukan 4 tahun sekali, sehingga tak meng­ga­ng­gu rencana strategis Lit­bang PSSI yang telah tersusun.

"Sebentar lagi ada Kongres pergantian ketua umum. Ma­sukan dari daerah adalah, PSSI perlu dibuatkan Litbang secara adhoc. Litbang nantinya men­yusun rencana jangka pendek dan panjang demi prestasi se­pakbola," kata Haris, Kamis (18/7).

Haris mengatakan, bahwa ke­beradaan Litbang sangat di­butuhkan. Tugasnya adalah me­lakukan penelitian dan pe­ngembangan yang cukup men­dalam. Litbang harus indepen­den, bisa diisi oleh mantan pe­main, pelatih, akademisi, peng­u­saha maupun yang lainnya.

"Nanti mereka meneliti me­lakukan riset dengan analisis SWOT (streng, weakness, opportunity dan threat). Apa sih yang didahulukan untuk sepak­bola Indonesia. Mereka tugas­nya melakukan kajian yang konstruktif, untuk PSSI," ujar­n­ya.

Haris menyebut, sebagai ne­gara yang dihuni banyak pecinta sepakbola, seharusnya sudah bicara di level interna­sional. Apalagi sebagai negara yang besar, Indonesia memiliki banyak pemain potensial yang tersebar di pelosok beberbagai pelosok.

"Indonesia ini klubnya ba­nyak, bahkan bisa dikatakan paling banyak di dunia. Pemain potensial itu tersebar di daerah-daerah. Nah, Litbang bisa saja nanti menganlisis, jika diisi oleh mantan pemain dan pela­tih juga bisa membantu me­nemukan talenta terbaik buat Timnas," ucap Haris.

Sedangkan, untuk figur calon ketua umum PSSI yang baru, Haris sebagai perwakilan PSSI di daerah menyarankan agar figur ketua umum yang baru dekat dengan pemerintah.

Alasanya, agar memudah­kan berkoor­dinasi dengan pe­merintah. Sebab, dalam bebe­r­apa periode kebelakang PSSI lebih disibukan dengan berba­gai persoalan konsolidasi internal.

"Butuh sosok yang dekat dengan pemerin­tah, minimal tidak bersebrangan dengan Ke­menpora. Sehingga memikir­kan prestasi tidak hanya berke­cimpung di konsolidasi orga­nisasi. Bagaimanapun PSSI butuh restu pemerintah meski tidak menyusu dari pemerin­tah," kata Haris. (vn)

()

Baca Juga

Rekomendasi