Kualasimpang, (Analisa). Bupati H Mursil membantah di Aceh Tamiang (Atam) terjadi kekeringan. Dia juga menegaskan tidak ada kekeringan di daerahnya, sebab beberapa hari terakhir sering turun hujan, sehingga kebutuhan air untuk masyarakat terpenuhi.
“Tidak ada kekeringan. Kekeringan itukan bencana, jadi kesannya kondisinya seperti mengerikan.Di Tamiang terus menerus hujan, dari mana kekeringan,” tegas Mursil kepada Analisa di ruang kerjanya, Kamis (22/8).
Kabar beredar, Bupati Mursil enggan melepas iring-iringan armada tangki air yang sudah siap jalan rencannya akan mendistribusikan air bersih ke Desa Tanjung Genting, Kecamatan Kejuruan Muda yang beberapa pekan terakhir dilanda kekeringan. “Kalau dilepas seolah-olah kesannya di luar kita kekeringan. Maunya berkoordinasi lah dulu sama kita,” ujarnya.
Mursil juga sempat menegur organisasi yang terlibat pendistribusian air bersih yakni, Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan kelompok anak muda dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) agar melakukan koordinasi sebelumnya. Dia tidak ingin aktivitas organisasi justru memberi kesan negatif bahwa Aceh Tamiang sedang dilanda bencana serius.
Diakuinya, ada satu dusun di Desa Tanjung Genteng pernah kekeringan, karena memang tidak ada sumber air di sana berhubung geografis desa itu berada di perbukitan. Namun, tegas Mursil kondisi itu sudah berlalu, karena belakangan ini sering turun hujan di wilayah Aceh Tamiang.
“Saya tidak tahu ACT mau menyalurkan air bersih, kok tiba-tiba ada bantuan air. Kalau ACT bertindak kan itu sudah musibah sudah darurat seperti di Riau sana. Kesannya kan ada kekeringan di Aceh Tamiang,” sebut Bupati Mursil.
Bukan kekeringan
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang Syahri yang dihubungi wartawan mengatakan, perlu diluruskan kondisi di sana bukan kekeringan. Hanya saja memang sumber air di Tanjung Genteng sedikit.
Kecilnya sumber air ini dinilainya tidak terlepas dari letak pemukiman yang berada di atas bukit. Dia pun menegaskan Pemkab Aceh Tamiang melalui BPBD rutin mendistribusikan air bersih ke lokasi itu. “Bukan hari ini saja. Kita rutin kok mengirimkan air bersih PDAM ke sana,” katanya.
Meski tidak dilepas secara resmi oleh Pemda Atam, lembaga sosial kemanusiaan ACT dan MRI Kabupaten Aceh Tamiang tetap mendistribusikan air bersih ke Dusun Alur Selamat, Desa Tanjung Genteng, Kecamatan Kejuruan Muda, yang beberapa pekan terakhir dikabarkan dilanda kekeringan.
Penduduk di kawasan ini sebelumnya mengalami krisis air bersih. Untuk kebutuhan MCK sehari-hari warga terpaksa menggunakan air parit dan untuk minum beli air dari luar desa.
Pantauan Analisa, Kamis (22/8) sekitar pukul 11.30 WIB, sebanyak lima unit mobil tangki air bersih tampak parkir di halaman depan Kantor Bupati Aceh Tamiang.
Lima mobil tangki yang digunakan milik BPBD dan PDAM Aceh Tamiang masing-masing berkapasitas 3000 liter. Rencananya iring-iringan kendaraan ini memulai perjalanan dari halaman Kantor Bupati Aceh Tamiang jika dilepas oleh bupati.
Rukaiyah, relawan MRI kepada Analisa, menepis tidak ada penolakan dari Bupati Aceh Tamiang dan distribusi air bersih tetap dilakukan ke Desa Tanjung Genteng. “Tadi didistribusikan serentak ke Desa Tanjung Genteng di satu dusun, yaitu Dusun Alur Selamat. Ada lima tangki air dibagikan di tiga titik,” jelas Rukaiyah. (dhs)