Pemerintah Dorong Industri Ciptakan Inovasi

pemerintah-dorong-industri-ciptakan-inovasi

Jakarta, (Analisa). Pemerintah mendorong industri manufaktur untuk memperbanyak inovasi di tengah semakin ketatnya persaingan usaha. Inovasi melalui pemanfaatan teknologi dan efisiensi proses produksi dinilai menjadi kunci bagi penguatan daya saing industri manufaktur di Indonesia.

“Bapak Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan perlu ada lompatan jauh untuk mendahului kemajuan bang­sa lain menuju visi Indonesia Maju,” kata Menteri Perindustrian Air­langga Hartarto lewat kete­rangannya diterima di Jakarta, Jumat (23/8).

Menperin menjelaskan, Indonesia memiliki peta jalan dalam kesiapan memasuki era industri 4.0, di mana hal ini tertuang dalam Making Indonesia 4.0 yang telah diluncurkan oleh Pre­siden Jokowi pada April 2018 lalu.

“Jadi, kita sudah punya strategi ke depan dalam menghadapi era digita­lisasi. Melaui roadmap tersebut, kita merevitalisasi sektor manufaktur dan membangun ekonomi berbasis ino­vasi,” tuturnya.

Adapun teknologi yang sedang ber­kembang seiring bergulirnya in­dustri 4.0, antara lain berupa artificial intelligence (AI), advanced robotic, internet of things (IoT), 3D Printing, dan Augmented Reality/Virtual Reality (AR/VR).

“Teknologi ini dinilai dapat me­ning­katkan produktivitas dan kualitas bagi sektor industri secara lebih efi­sien. Sehingga sektor industri akan terus berkontribusi besar pada eko­nomi,” imbuhnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Sta­tistik (BPS), sektor industri masih memberikan kontribusi paling besar terhadap struktur produk domestik bru­to (PDB) nasional pada triwulan II tahun 2019 dengan capaian 19,52 per­sen (y-on-y).

Adapun tiga sektor yang meno­pang pertumbuhan industri pengo­lahan nonmigas pada kuartal dua tahun ini, dan mampu melampaui per­tumbuhan ekonomi yang berada di angka 5,05%.

Tiga sektor utama tersebut, yaitu industri tekstil dan pakaian jadi yang tum­buh melejit hingga 20,71%, kemu­dian disusul industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan reproduksi media rekaman yang tumbuh menca­pai 12,49%. Selanjutnya, industri ma­kanan dan minuman tumbuh sebesar 7,99%.

Sementara itu, terjadi peningkatan investasi di sektor industri manufaktur, yang terlihat dari capaian penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan pe­nanaman modal asing (PMA) pada kuartal II tahun 2019 yang melonjak dibanding kuartal sebelumnya.

Sepanjang periodeApril-Juni tahun ini, sumbangsih sektor manufaktur pada PMDN senilai Rp22,2 triliun atau di atas perolehan periode sebelumnya yang mencapai Rp16,1 triliun.

Se­dang­kan, sumbangsih sektor manu­faktur untuk PMA di triwulan II-2019, me­nyentuh hingga 2,5 miliar dolar AS atau lebih tinggi pada tri­wulan sebe­lumnya di angka 1,9 miliar dolar AS.

“Tentunya investasi memberikan multiplier effect dalam rangka pening­katan nilai tambah bahan baku dalam negeri, membuka lapangan kerja baru, serta penerimaan devisa dari ekspor dan pajak,” ujar Airlangga. (Ant)

()

Baca Juga

Rekomendasi