Tiga Tahun Bekerja Tak Digaji

TKI Sumut Dibuang di Konsulat RI

tki-sumut-dibuang-di-konsulat-ri

Penang, (Analisa). Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak.  Peribahasa itu lebih tepat menggambarkan situasi mempri­hatinkan dialami Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Meimeris Tumanggor (37), wanita kelahiran Tumba Jae, Tapteng dengan alamat paspor di Pematangsiantar, Sumatera Utara.

Betapa tidak, tiga tahun bekerja di Satu sekolah di Bukit Martajam, Penang tanpa diberi gaji dan ketika jatuh sakit dibuang majikannya di halaman depan Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Penang. Namun karena tak punya paspor dan takut ditahan serta dipu­lang­kan, Meimeris Tumanggor tak berani masuk KJRI.

Ia hanya berani berada di halaman KJRI, tapi untunglah dia ditemukan anggota NGO Perkumpulan Persatuan Masyarakat Indonesia di Malaysia (Permai) dan kemudian membawanya ke RS Kerajaan Malaysia di Bukit Martajam Penang.

Nuraisyah dari Permai menyam­paikan kepada rekannya, Puteri yang seorang pengusaha wanita asal Penang Malaysia dan memiliki jaringan bisnis di Medan, kepada Analisa melalui Whashapp (WA), Sabtu (24/8) menje­laskan, Permai yang menaruh perha­tian kepada Me­me­ris Tumanggor sempat berupaya menghimpun dana agar bisa memu­langkannya ke Medan. Tapi dokter yang merawatnya tidak mengizinkan Meimeris dibawa karena selain penya­kitnya butuh perawatan ekstra, juga dikhawatirkan TB yang dijangkitnya bisa menular.

Selain itu, dana terhimpun juga belum cukup untuk membayar peroba­tan Meimeris yang menderita TB Paru. Sehingga  terpaksa harus terus di RS tersebut, padahal biaya perobatannya sudah membengkak hingga mencapai RM 20.000.

Karena itu, perkumpulan Permai melalui Puteri (WN Malaysia) yang sempat bertemu Gubsu di Kantor Gubsu dan di Pantai Cermin bersama rombongan kontraktor Malaysia bebe­rapa waktu lalu, mengharapkan ban­tuan Gubsu agar TKW malang itu bisa dipulangkan dan dirawat di daerahnya.

Nuraisyah menceritakan, Meimeris Tumanggor di Malaysia sejak tiga tahun yang lalu  bekerja dengan seorang WN Malaysia keturunan India. Namun ia tidak pernah diberi gaji hingga jatuh sakit. Anehnya bukan malah diobati, tapi dibuang ke KJRI. Gaji dijanjikan WN Keturunan India itu baru diberikan bila Maimeris pulang ke Indonesia. Saat dibuang ke KJRI itu, Maineris cuma diberi uang RM 1.300.

Nuraisyah juga menjelaskan, Br Tumanggor bekerja di Malaysia atas jasa agen yang hingga saat ini mena­han paspor dan surat-surat penting lainnya miliknya.

Mengingat kondisi Maimeris Tu­mang­gor yang memprihatinkan itu, Nuraisyah mengharapkan bantuan Gubernur Edy Rahmayadi untuk bisa membawa pulang Memeris ke Sumut. “ Kami khawatir bila tak diobati serius, penyakit Memeris bisa makin parah dan mengancam jiwanya. Tolong kami Pak Gubernur.”

Ia juga sangat berharap jika pesan yang disampaikannya kepada Puteri itu, bisa dibaca Gubsu Edy Rahmayadi dan segera tergerak hatinya untuk membantu. (hers)

()

Baca Juga

Rekomendasi