Milan, (Analisa). AC Milan berbenah semenjak diakuisisi Elliot Management pada medio Juli 2018. Pengeluaran dan pemasukan keuangan mereka jauh lebih teratur, mengingat Elliot Management adalah perusahaan yang bergerak di jasa keuangan.
Presiden Milan, Paolo Scaroni, mengaku transfer pemain adalah salah satu yang mereka benahi. Mereka tidak mau gegabah seperti yang pernah dilakukan manajemen Milan sebelumnya, tepat pada 2017.
Saat itu, Milan menghabiskan lebih dari 200 juta euro pada bursa transfer musim panas 2017, namun hasil apa yang didapat? Milan tetap gagal lolos ke Liga Champions dan tak mampu memenangi trofi di ajang lain. Bahkan akibat pengeluaran yang tak terkendali tersebut, Milan dihukum UEFA tidak boleh tampil di kompetisi antarklub Eropa selama satu tahun.
Karena itu, pada bursa transfer musim panas 2019 Milan mendatangkan pemain-pemain berharga miring, namun memiliki kualitas yang berpotensi meningkatkan performa tim. Beberapa di antaranya adalah Ismail Bennacer yang digaet dari Empoli, Rade Krunic (Empoli), Rafael Leao (Lille), Leo Duarte (Flamengo) dan Theo Hernandez (AC Milan).
“Saya akan menjelaskan masalah yang dialami Milan saat ini. Pendapatan Milan hanya 200 juta euro per tahun, sedangkan Real Madrid 700 juta euro. Karena itu, tak heran Madrid dapat mendatangkan pemain-pemain bintang,” kata Scaroni mengutip dari Football Italia, Sabtu (24/8).
“Untuk mendapatkan pendapatan 1 miliar euro tiap tahunnya, kami harus menghadapi dua gunung di depan kami. Gunung pertama adalah prestasi yang didapat di atas lapangan. Kedua adalah hasil ekonomi, yang mana kami harus memiliki stadion baru, mencari sponsor baru dan menjual hak siar kita sebanyak-banyaknya,” tutup Scaroni. (oz)