
Kepala BTP Jawa Bagian Barat, Achyar Pasaribu dalam perjalanan di KA Siliwangi dari Sukabumi ke Ciranjang, Cianjur Jawa Barat, Senin (26/8), mengungungkapkan, reaktivasi sejumlah jalur kereta di wilayah kerjanya merupakan bagian upaya untuk meningkatkan kapasitas layanan kereta di jalur selatan Pulau Jawa. " Transportasi jalan raya di jalur selatan sudah cukup padat, sehingga perlu dikurangi bebannya dengan meningkatkan layanan kereta api," ujarnya.
Satu jalur yang menjadi prioritas reaktivasi adalah Sukabumi - Bandung. Di jalur ini dua jalur sudah diaktifkan yaitu jalur Sukabumi - Cianjur dan Cianjur - Ciranjang.
"Selanjutnya adalah Ciranjang - Cipatat sepanjang 15 kilometer sudah dimulai dilakukan tahun 2019 ini ditargetkan selesai tahun 2020," paparnya.
Selanjutnya reaktivasi jalur Cipatat- Cilamek - Cimahi - Bandung dimulai tahun 2020, sehingga di tahun 2024 sudah bisa beroperasi. " Di tahun 2024, jalur kereta api Sukabumi - Bandung sudah tersambung," ujarnya.
Akhyar menilai, reaktivasi jalur Sukabumi - Cianjur - Ciranjang sangat disambut oleh masyarakat. Moda transportasi kereta dimanfaatkan untuk melakukan aktivitas kerja sehari - hari dan berwisata ke sejumlah daerah wisata di Cianjur dan Sukabumi.
Sementara itu, Kepala Stasiun Ciranjang, Muhammad Maulana mengungkapkan, penumpang dari Stasiun Ciranjang di hari - hari kerja antara 300 orang - 500 orang. Sedang di hari Sabtu dan Minggu mencapai 1.000 orang - 1.300 orang.
"Di hari kerja kereta Siliwangi dimanfaatkan untuk mobilitas para pekerja, sementara di hari Sabtu dan Minggu dimanfaatkan untuk menuju ke tempat - tempat wisata," terangnya.
Seorang penumpang kereta Siliwangi, Faturrachman menyatakan, masyarakat sangat senang atas dibukanya kembali jalur kereta Sukabumi - Cianjur - Ciranjang.
Dengan harga Rp 3.000,- masyakarat sangat terbantu. Salain itu juga bisa mempercepat waktu perjalanan dari Sukabumi ke Cianjur jika dengan kendaraan di jalan mencapai dua jam, namun dengan kereta bisa 1,5 jam. (try)