Kisaran, (Analisa). Lembaga Budaya Melayu Tuah Deli Asahan mendapat kehormatan untuk menampilkan seni budaya melayu dalam acara Festival Rondang Bittang yang berlangsung di Kabupaten Simalungun, baru-baru ini.
Adapun seni budaya yang ditampilkan yaitu Pencak Silat yang diiringi dengan iringan lagu Gubang dan juga Senandong Asahan. "Kami sebagai masyarakat melayu di Asahan ingin mengangkat kembali seni budaya melayu di berbagai kesempatan termasuk di Festival Rondang Bittang di Simalungun," ungkap Dtm Azrai selaku Pimpinan Lembaga Budaya Melayu Tuah Deli Asahan, Rabu (31/7).
Meskipun dengan keterbatasan sarana, dirinya merasa puas dengan Pencak Silat Silau Laut yang diiringi irama Gubang binaan oleh Tuan Syekh Ibrahim Ali, selaku keturunan dari Tuan Syekh Silau dan juga qasidah yang dibawakan oleh Rudy Syahputra, Maryati Sitorus dan Zainal Abiddin dan lain sebagainya. "Setiap ada kesempatan, kami dari lembaga adat melayu di Asahan akan menampilan seni budaya melayu," ungkapnya.
Bahkan katanya pada acara Pesta Adat Rondang Bittang Sarimatondang Sidamanik itu dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen padi yang cukup berlimpah, Tuan Syekh Ibrahim Ali selaku pembina Pencak Silat Silau Laut memberikan penghargaan kepada Raja Negeri Padang Tebing Tinggi Tengku Anwar Saleh, atas keterlibatan pihaknya dalam menyemarakkan kegiatan pesta adat itu.
"Mudah-mudahan ini merupakan langkah awal untuk mempromosikan potensi seni budaya Melayu Asahan," ungkapnya.
Sementara itu, Rudy Syahputra dari Jamiatul Qasidah, merasa bangga bisa tampil bersinandong dengan Maryati Sitorus dalam acara tersebut. "Sinandong adalah rangkaian kata-kata yang memiliki makna nasihat dan spirit dan dilantunkan dengan nada yang indah," ungkapnya sembari berharap agar seni budaya sinandong ini bisa dikembangkan dan dipertahankan, di tengah arus globalisasi.
Bahkan, pihaknya bersama Lembaga Budaya Melayu Tuah Deli Asahan akan terus mempromosikan seni Sinandong ini. "Dulu Sinandong ini sangat terkenal, namun akhirnya mulai terguras dengan budaya-budaya asing yang terus menjajal masyarakat kita," ungkapnya lagi. (aln)