
Medan, (Analisa). Siswa Yayasan Perguruan Sutomo berhasil mengharumkan nama bangsa Indonesia di pentas dunia pada “2019 World GreenMech Contest” untuk kategori “World GreenMech and Robot for Mission (R4M)” yang diselenggarakan di National Chung Hsing University, Taichung, Taiwan, 30 Juli-02 Agustus 2019.
Kategori lain, 2019 World GreenMech-GM, dan 2019 World GreenMech-GM Jr. Indonesia sendiri mengikuti ketiga kategori tersebut. Peserta 2019 World GreenMech Contest diikuti beberapa negara, antara lain, Taiwan, Indonesia, China, Hongkong, Thailand, Vietnam, USA, Malaysia, Korea Selatan, Jepang, Rusia dan India dengan lebih 200 tim.
Total tim yang bertanding pada “2019 World GreenMech Contest” untuk kategori R4M adalah 27 tim R4M tingkat SD, 24 tim R4M tingkat SMP, dan 16 tim R4M tingkat SMA. Sedangkan total tim Indonesia ada 16 tim. Sekolah Sutomo Medan merupakan salah satu sekolah yang mengikutsertakan siswanya di ajang tersebut dengan mengirim empat tim yakni SD Sutomo 1, SMP Sutomo 2, dan SMA Sutomo 1 dan SMA Sutomo 2. Empat tim yang ikut serta semua juara. Untuk tim SMA Sutomo 2 Medan meraih juara 2 dunia dan mendapat medali perak, tim dari SMA Sutomo 1 Medan meraih medali perunggu. Tim SD Sutomo 1 Medan meraih medali perak dan tim SMP Sutomo 2 meraih Honorable Award.
Demikian disampaikan Sekretaris Yayasan Perguruan Sutomo, Hendra, ST, MPd didampingi Kepala SD Sutomo 1, Helen, SSi, Apt, Kepala SMA Sutomo 1, Ir Khoe Tjok Tjin, Kepala SMP Sutomo 2, Ervinna, SE, dan Kepala SMA Sutomo 2, Ferry, S.Mn dan guru pendamping Ali Thomas di Kantor Yayasan, Jalan Letkol Martinus Lubis Medan, Selasa (6/8).
Hendra mengaku sangat bangga dan sangat mengapresiasi prestasi internasional di bidang robotik ini. Apalagi, keikutsertaan siswa Yayasan Perguruan Sutomo pertama sekali dan berhasil mengharumkan nama bangsa Indonesia yakni meraih juara dua pada kontes robot di Taiwan ini.
Kepala SMA Sutomo 2, Ferry, S.Mn mengaku prestasi ini sangat mengejutkan dan tentunya membanggakan, dari banyak tim yang ikut dari Indonesia, hanya tim dari Sutomo yang mendapat medali dan membawa pulang piala.
Kepala SMA Sutomo 1, Ir Khoe Tjok Tjin sangat bangga siswa Sutomo berhasil mengangkat nama Indonesia di bidang robotik dan siswa berhasil mempersembahkan medali pertama untuk Indonesia pada kontes robotik internasional.
Adapun siswa yang meraih medali yakni tim SMA Sutomo 2 Medan, Chandra Wijaya, Simon dan Vicky Goh (medali perak, peringkat II dunia), tim SMA Sutomo 1 Medan (medali perunggu, peringkat IV dunia), tim SD Sutomo 1 Medan, Edric Daniel Tanryo, Cathy Lawrence, dan Philbert Mayer (medali perak, peringkat III dunia), tim SMP Sutomo 2 Medan terdiri dari Hans Nico Chandra, Filbert Alexander, dan Michael Lius (Honorable Award peringkat IX dunia).
Chandra Wijaya mewakili tim SMA Sutomo 2 Medan mengatakan, untuk meriah juara II dunia butuh proses yang lama dan kerja sama tim. Dalam tim yang didapat yakni membutuhkan sesuatu yang berbeda dari peserta lain, khususnya dari segi robot dan fungsi-fungsi tersebut. Dari perbedaan tersebut bisa memenangkan dari kompetisi ini. “Robot kita bisa memindahkan makanan di bagian kiri sehingga mendapat nilai dobel,” katanya.
Vicky Goh menambahkan, keunggulan dari robot yang dimiliki yakni desain yang efisien karena tanpa melakukan efisien akan sulit juara. Apalagi panitia hanya memberikan waktu selama 3 menit untuk menyelesaikan misi. Selain itu, semua berkat latihan intensif, dan dapat dukungan penuh dari sekolah, keluarga dan teman-teman. “Ini modal sehingga juara,” katanya.
Guru pendamping, Ali Thomas mengatakan, tim Sutomo yang ikut bertanding di Taiwan menunjukkan performance yang bagus. Hal ini bisa dilihat saat latihan. Tetapi memang ada beban sedikit, khususnya karena dilihat banyak orang dan ajangnya internasional. Tapi, secara keseluruhan bisa menghasilkan nilai yang bagus. “Ada beberapa kekurangan di jam terbang dan waktu latihan. Waktu latihan termasuk singkat hanya satu bulan lebih. Kalau ada waktu latihan yang banyak, kita optimis bisa juara 1,” katanya.
Dijelaskannya, Robot for Mission (R4M) adalah sebuah kompetisi merancang robot menggunakan prinsip saintifik berbasis Sains, Technology, Engineering, Art dan Mathematics (STEAM). Di mana peserta membuat program coding agar rapat dapat menyelesaikan misi. (maf)