
DI MASA lalu, ritual-ritual pengorbanan manusia masih banyak terjadi di masyarakat dunia. Mereka melakukan itu untuk mengharapkan sesuatu dari apa yang mereka yakini. Dengan melakukan ritual pengorbanan pada manusia, maka apa yang mereka inginkan akan terwujud dengan cepat. Misal mereka ingin hujan, ingin panen melimpah, hingga menolak bencana yang diramalkan akan datang.
Ritual dari pengorbanan manusia ini tentu beraneka ragam. Bukan hal yang aneh jika di sejumlah tempat di dunia, suatu ritual pasti membutuhkan tumbal manusia. Tim ilmuwan menemukan sisa pengorbanan anak di Peru.
Tim arkeolog di Peru menemukan ratusan jenasah anak-anak yang diduga korban persembahan untuk dewa di era prakebudayaan Chimu. Penemuan sebanyak 227 kerangka anak-anak ini tercatat terbesar sebagai bagian upacara persembahan.
Orang-orang Chimu tinggal di sepanjang pantai utara Peru dan merupakan salah satu peradaban paling kuat di kawasan itu.
Peradaban mereka mencapai puncaknya antara 1200 dan 1400, sebelum akhirnya ditaklukkan suku Inca, yang pada gilirannya kemudian ditaklukkan Spanyol.
Mereka menyembah dewa bulan yang disebut Shi. Berbeda dengan suku Inca yang memercayai dewa matahari. Penyembah selalu menggunakan pengorbanan dan persembahan lainnya selama ritual spiritual.
Para arkelog telah menggali sejak tahun lalu di situs Huanchao, sebuah daerah dekat pantai yang ramai di kunjungi wisatawan di sebelah utara Lima, ibu kota Peru.
Para arkeolog pertama kali menemukan kerangka anak-anak ini pada Juni 2018 saat menggali di Lampa la Cruz, kota yang berdekatan dengan Huanchao. Saat itu mereka sedikitnya menemukan 26 kerangka bocah.
"Ini penemuan (di Huanchao) terbesar dimana anak-anak jadi korban untuk persembahan," kata Kepala Arkelog, Feren Castillo yang memimpin penggalian kepada AFP, Selasa (27/8) waktu setempat. Anak-anak itu, kata, Castillo, dikorbankan untuk menghindari 'kemarahan dewa' yang menghadirkan cuaca buruk atau yang dalam isilah saat ini fenomena El Nino.
Menurut para arkeolog, jumlah anak-anak yang dikorbankan kini memungkinan bisa lebih banyak. "Begitu kita menggali di satu tempat, selalu ditemukan kerangka lainnya." Dari kerangka yang ditemukan umumnya menghadap laut. Beberapa di antaranya, ditemukan masih memiliki kulit dan rambut.
Huanchaco sendiri merupakan situs dimana banyak ditemukan kerangka anak-anak yang dikorbankan dalam kebudayan Chimu. Wilayah kerajaannya yang disebut Chimor ini, meliputi Peru dan Ekuador. (afp/independent.c/es)