Rotterdam, (Analisa). Seorang polisi di Belanda tega menghabisi keluarganya sendiri sebelum akhirnya bunuh diri.
Insiden penembakan keluarga yang terjadi di Dordrecht, kota sungai yang berjarak sekitar 25 kilometer barat daya pelabuhan Rotterdam itu, menewaskan istri dan dua putrinya.
Kepolisian menyatakan, Selasa (10/9), personel polisi berumur 35 tahun yang oleh media Belanda diidentifikasi sebagai Wendell C. tersebut, menembak mati dua anak perempuannya yang berumur 12 tahun dan 8 tahun, dan menembak istrinya hingga terluka parah dan akhirnya meninggal, sebelum kemudian bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri.
Istri polisi tersebut, seorang perempuan berumur 27 tahun yang tidak disebut identitasnya, "meninggal akibat luka-lukanya di rumah sakit pagi ini (Selasa)," kata juru bicara kejaksaan umum Rotterdam, Rubinia Tjon-A-Sam kepada AFP.
Belum diketahui motif penembakan tersebut.
"Kami masih menyelidiki namun kami yakin itu ada hubungannya dengan cekcok keluarga," imbuh Rubinia Tjon-A-Sam.
Secara terpisah, kepolisian menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "pria yang tewas tersebut adalah seorang polisi dari unit kepolisian Rotterdam."
Insiden ini mengagetkan negara berpenduduk lebih dari 17 juta tersebut di mana kematian terkait senjata api terbilang rendah. Peraturan persenjataan diperketat setelah penembakan di mal di kota Alphen dan de Rijn pada tahun 2011, yang menewaskan enam orang. Pelakunya, seorang pria yang oleh pengadilan dinyatakan seharusnya tidak boleh mendapatkan izin kepemilikan senjata api. (Ant/AFP)