SEBAGAIMANA kita ketahui bersama bahwa salat lima waktu merupakan ibadah yang harus dilakukan oleh setiap orang Islam yang sudah baligh dan berakal. Ketika orang Islam hendak menunaikan shalat, maka ia harus berwudhu terlebih dahulu. Ini artinya, wudhu menjadi syarat sahnya shalat. Tentu tidak sah hukumnya bila ia salat tanpa berwudhu terlebih dahulu.
Selain menjadi syarat sahnya salat, wudhu (berdasarkan penelitian) ternyata memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesehatan manusia. Lewat buku ini, Syahruddin El-Fikri berusaha menguraikan manfaat tersebut secara panjang lebar. Ia menjelaskan, bahwa wudhu akan senantiasa menjaga diri seorang muslim agar tetap bersih. Membasuh dan mencuci bagian tubuh yang bersentuhan dengan udara bebas, akan memelihara kulit dari debu dan kotoran yang terlihat maupun yang tidak terlihat.
Muhammad Kamil Abd ash-Shamad, pernah menjelaskan tentang manfaat wudhu bagi kesehatan. Ia melandasi keterangannya tersebut dari al-I’jaaz al-Ilmiy fii al-Islam wa as-Sunnah an-Nabawiyah. Ia mengatakan, orang yang berwudhu dan berkumur-kumur maka hal itu dapat menyegarkan berbagai organ yang ada di wajah sehingga menjadi cerah. Bahkan, berbagai kuman penyakit yang ada dalam rongga mulut, akan bisa dibersihkan apabila orang tersebut senantiasa berkumur. Tak hanya itu, orang yang senantiasa berwudhu dengan membersihkan tangan dan mengusap-usap seluruh permukaan kulit, maka hal tersebut akan menghilangkan berbagai jenis penyakit kulit, kanker, dan lain sebagainya (halaman 11-12).
Berkumur merupakan hal yang disunahkan dalam wudhu. Meskipun sunah, tapi seyogainya jangan ditinggalkan. Karena manfaat yang terkandung di dalamnya begitu besar bagi kesehatan gigi serta mulut manusia. Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Jika kamu berwudhu, hendaknya kamu berkumur-kumur.”
Membersihkan mulut dengan cara berkumur-kumur dapat mengeluarkan kotoran yang mengandung berbagai bibit yang terdapat di dalam mulut kita. Secara ilmiah telah dibuktikan, sekitar 90% orang yang mengalami kerusakan gigi disebabkan tidak menjaga kebersihan mulutnya. Dengan berkumur saat wudhu maka sisa-sisa makanan yang tertinggal di dalam gigi dapat keluar. Lebih bagus lagi bila sebelum berkumur kita melakukan siwakan, atau bisa juga dengan cara menggosok gigi (halaman 46).
Membasuh wajah adalah termasuk bagian (rukun) dari wudhu yang hukumnya wajib. Sebagaimana diketahui bahwa wajah adalah area terbuka. Artinya, wajah akan selalu mudah terkena angin, debu, dan kotoran. Maka, apabila tidak sering dibersihkan, maka wajah akan tampak kotor, kusam, dan dapat terserang penyakit kulit. Berwudhu minimal lima kali dalam sehari adalah termasuk cara untuk merawat kulit wajah agar tetap bersih dan terhindar dari penyakit kulit. Tak hanya itu, bila membasuh wajah dilakukan secara benar dan perlahan, maka tubuh pun akan terasa lebih sehat, kulit wajah akan semakin kencang, dan wajah lebih tampak bercahaya (halaman 54-55).
Selanjutnya, membasuh kedua tangan sampai siku juga termasuk rukun dalam wudhu, artinya wajib untuk dilakukan. Tidak sah wudhunya seorang muslim bila tangan tak dibasuh dengan air yang suci dan mensucikan. Membasuh kedua tangan juga sangat besar manfaatnya, baik bagi kesehatan maupun kejiwaan (halaman 59).
Di antara manfaat membasuh kedua tangan sampai siku bagi kesehatan, sebagaimana telah dijelaskan penulis dalam buku ini adalah semua otot yang berpusat pada lengan akan semakin mudah untuk digerakkan. Otot bisep misalnya, berfungsi membengkokkan lengan, dan mengangkat deltoid. Dari gerakan tangan yang diayun-ayunkan, akan mampu menarik otot-otot dada yang berfungsi menarik lengan ke depan hingga menyilang badan. Tentang manfaat wudhu lainnya bagi kesehatan, bisa dibaca dan renungi dalam buku terbitan Republika Jakarta ini.
Buku ini tak hanya menarik, tapi juga dapat dijadikan sebagai bacaan rujukan yang sangat bermanfaat bagi umat Islam. Mudah-mudahan, setelah membaca buku ini umat Islam akan lebih bersemangat dalam beribadah. ***
Peresensi: Sam Edy Yuswanto, mukim di Kebumen
