Pasar Sidikalang Bau

pasar-sidikalang-bau

Sidikalang, (Analisa). Ruang terbuka eks Terminal Sidikalang di kawasan Pa­sar Sidikalang, Kabupaten Dai­ri terkesan belum mem­beri rasa nyaman bagi aktivi­tas berdagang. Beberapa pe­da­gang menyebut, lokasi itu bau yang menye­ngat. Air dan limbah yang terge­nang atau berserak di permu­kaan. Hal itu dipastikan ber­dampak negatif bagi keseha­tan.

“Setiap hari para pedagang mencium bau air limbah yang cukup menyengat itu,” kata pedagang. Penjual sayur yang minta namanya tidak ditulis menga­takan, mereka dikenakan uang pelayanan dari manajemen PD Pasar dengan karcis Rp 9000. Namun, mutu layanan jauh dari harapan.

Plt Direktur Utama PD Pa­sar, Edward Hutabarat me­la­lui telepon membenarkan, sebagian pedadang ikan segar membuang air sisa di lokasi itu.

Penyebab bau itu terkait pembuangan air limbah ikan segar, kotoran dan bulu ayam secara sembarangan. Diakui, masalah itu masih sulit ditun­taskan, katanya.

“Sudah ada amrol, tetapi sampah tidak di­buang ke sana,” kata Hutabarat. Dijelas­kan, pengedagang di lapangan terbuka itu dike­­nakan uang kebersihan dan lapak se­besar Rp 9000 setiap ak­tivitas. Setiap jualan dipu­ngut. Jadi bukan ditarik per hari atau per bulan. Pedagang di Blok C dan D dikenakan ta­rif Rp15.000 per meter per hari. (ssr)

()

Baca Juga

Rekomendasi