
DALAM istilah geografi, gurun, padang gurun atau padang pasir merupakan suatu daerah yang menerima curah hujan kurang dari 250 mm per tahun. Gurun dianggap memiliki kemampuan kecil untuk mendukung kehidupan.
Jika diamati secara saksama, gurun sering kali memiliki kehidupan yang biasanya tersembunyi (khususnya pada siang hari) untuk mempertahankan cairan tubuh. Kurang lebih sepertiga wilayah bumi berbentuk gurun. Gurun kadang memiliki kandungan cadangan mineral berharga yang terbentuk di lingkungan kering atau terpapar erosi. Keringnya wilayah gurun menjadikannya tempat yang ideal untuk pengawetan benda-benda peninggalan sejarah serta fosil.
Mendengar kata gurun, salah satu hal yang terlintas di benak kita pasti adalah panas. Gurun berbeda dari pantai yang menyuguhkan pemandangan indah, gurun juga tak memiliki banyak daya pikat. Dari ujung ke ujung, yang terlihat hanyalah pasir. Jarang sekali atau bahkan malah tak ada pohon rindang ataupun kolam penuh air.
Di tengah panasnya Gurun Sahara. Tak disangka, para arkeolog justru menemukan banyak fosil menakjubkan. Bagi mereka gurun bukanlah sekadar dataran penuh pasir, melainkan tempat 'bermain' sekaligus tambang pengetahuan. Berikut fosil-fosil yang sudah ditemukan para ilmuwan di gurun dikutip dari laman listverse.com:
- Lele raksasa
Ikan lele raksasa merupakan spesies baru bernama Qarmoutus hitanensis. Spesies tersebut diyakini telah hidup sekitar 37 juta tahun lalu. Ia memiliki panjang sekitar dua meter.
John Lundberg dari Akademi Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Drexel mengatakan bahwa fosil purba lele tersebut tak berbeda jauh dengan ikan lele pada zaman sekarang. "Meskipun fosil (itu) relatif (telah) lama, secara anatomis dan secara langsung masih sama dengan ikan lele yang hidup (saat ini)," ujar Lundberg.
- Buaya raksasa
Pada 2014, ahli paleontologi menemukan sisa-sisa salah satu buaya terbesar yang pernah ditemukan. Mereka kemudian menamainya Machimosaurus rex. Buaya tersebut memiliki panjang sekitar 9,8 meter dan berat setidaknya 2.993 kilogram.
Federico Fanti, peneliti asal Universitas Bologna mengatakan bahwa Machimosaurus rex kemungkinan merupakan predator teratas saat itu. "Tengkoraknya memiliki panjang lebih lima kaki. Dia sangat besar dan sangat kuat sehingga benar-benar berada di puncak rantai makanan," jelasnya.
- Spinosaurus
Spinosaurus bukan saja merupakan salah satu dinosaurus karnivora terbesar yang pernah hidup. Dari fosil yang ditemukan pada 2014 di Gurun Sahara, terbukti bahwa ia merupakan dinosaurus pertama yang bisa berenang sekaligus satu-satunya dinosaurus semiquatic yang dikenal.
Menurut ilmuwan, binatang itu memiliki kaki yang datar, seperti dayung dan lubang hidung di atas kepala yang memungkinkannya untuk menyelam. "Tungkai belakang lebih pendek dari pada dinosaurus predator lainnya, cakar kaki cukup lebar, dan kaki hampir berbentuk dayung," jelas Nizar Ibrahim, ahli paleontologi dari University of Chicago.
- Paus berkaki
Ratusan fosil menakjubkan telah ditemukan di situs paleontologis Wadi Al-Hitan atau "Lembah Paus" di Mesir. Paus berkaki adalah salah satunya. Kerangka paus tersebut pertama kali ditemukan pada 1902. Sementara itu, kerangka terbesar yang pernah ditemukan berukuran 21 meter dengan sirip lima jari yang berkembang baik.
- Makhluk misterius berusia 480 juta tahun
Perdebatan para ilmuwan akan seekor makhluk misterius selama 150 tahun, akhirnya mulai terpecahkan pada awal 2019. Misteri tersebut terungkap ketika mereka menemukan sebuah fosil baru di Maroko. Setelah melalui penelitian yang panjang, mereka meyakini bahwa makhluk tersebut adalah echinodermata.
- Fosil homo sapiens tertua
Pada 1961, penambang di Maroko menggali beberapa potongan tengkorak di sebuah situs bernama Jebel Irhoud. Selain tulang, dari penambangan tersebut juga ditemukan pisau batu dan arang. Hal tersebut menunjukkan bahwa masa itu telah mengenal penggunaan unggun. Peneliti kemudian menjadikan temuan tersebut sebagai 'jam' sejarah.
Dengan menggunakan metode thermoluminescence, Dr. Hublin dan rekan-rekannya menghitung pisau batu tersebut telah terbakar sekitar 300 ribu tahun lalu. Dari situ ditambah dengan menilik rincian anatomi, mereka pun menyimpulkan bahwa fosil tersebut adalah homo sapiens tertua. (lvsc/tst/es)