
Analisadaily (Medan) - Menulis adalah bekerja untuk keabadian. Selama seseorang itu tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah. Hal ini pernah dikatakan oleh Pramoedya Ananta Toer.
Menulis merupakan proses kreatif yang memerlukan modal dasar dan proses untuk melahirkan sebuah tulisan. Bakat bukanlah modal utama untuk belajar menulis.
Walaupun bakat sedikit ada pengaruhnya, akan tetapi banyak yang tidak menyadari jika sesungguhnya bakatnya terpendam dan perlu diasah agar bisa menjadi seorang penulis yang mumpuni.
"Influencer paling besar saat ini bukan melalui komunikasi interpersonal, tetapi melalui media sosial. Zaman sekarang tangan bergerak lebih cepat melalui menulis," kata Direktur Poltekpar Medan, Anwari Masatip, Selasa (24/9).
Anwari menyebut, efek menulis sangat luar biasa. Dari tulisan kita dapat menarik perhatian orang banyak, terutama bila tersebar di berbagai media.

Poltekpar Medan memberikan pengetahuan tambahan kepada mahasiswa terkait jurnalistik melalui Forum Komunikasi dan Koordinasi Media, Selasa (24/9)
"Kita ingin mahasiswa memiliki teknik menulis yang baik dan benar, dan diharapkan dapat menjadi agen pembaharuan," sebutnya.
Poltekpar Medan memberikan pengetahuan tambahan terkait jurnalistik melalui kegiatan Forum Komunikasi dan Koordinasi Media. Peserta dalam kegiatan ini mahasiswa yang memiliki ketertarikan dalam bidang jurnalistik.
Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata, Ni Wayan Giri menambahkan, pada saat kita menulis sesuatu di sosial media. Kita terkadang menulis secara asal untuk mengekspresikan diri. Hanya melampiaskan perasaan yang seketika yang ingin diungkapkan.
"Terkadang tulisan yang kita publikasikan membuat orang lain tersinggung, atau bertanya-tanya maksudnya apa. Mahasiswa perlu diberikan pengetahuan tentang etika dan dalam menulis," ujarnya.

Poltekpar Medan memberikan pengetahuan tambahan kepada mahasiswa terkait jurnalistik melalui Forum Komunikasi dan Koordinasi Media, Selasa (24/9)
"Poltekpar Medan memiliki banyak kegiatan yang memiliki nilai berita. Mahasiswa ini diharapkan nantinya dapat menjadi sumber informasi untuk meningkatkan informasi kepada masyarakat umum," tambahnya.
Kegiatan ini diisi oleh tim media dari Kementerian Pariwisata. Tidak hanya sekadar memberikan paparan, tim media juga memberikan pelatihan langsung kepada para mahasiswa.
Kemudian Mlmahasiswa diajak untuk memberikan informasi tentang prodi masing-masing dalam bentuk tulisan, dan selanjutnya dibedah bersama untuk dibuat menjadi bentuk berita yang menarik.
Menteri Pariwisata Indonesia, Arief Yahya mengungkapkan, keberhasilan harus direncanakan. Kita harus tahu langkah-langkah apa yang harus dilakukan. Menurutnya Poltekpar Medan telah melakukan langkah yang tepat untuk menciptakan mahasiswa yang memiliki kemampuan menulis.
"Selain kurikulum, mahasiswa juga dibekali dengan kegiatan-kegiatan untuk menambah pengetahuan wirausaha. Diharapkan mereka mampu membuka usaha, khususnya mendukung Pariwisata Danau Toba," Menpar Arief menandaskan.

Poltekpar Medan memberikan pengetahuan tambahan kepada mahasiswa terkait jurnalistik melalui Forum Komunikasi dan Koordinasi Media, Selasa (24/9)