Pengaruh Narkoba bagi Kesehatan

pengaruh-narkoba-bagi-kesehatan

Oleh: Syafriana Sitorus, SKM.

Belakangan ini kita di­kejut­kan dengan kasus nar­koba untuk kese­kian kalinya dari dunia hiburan (enter­tainment). Media televisi mau­pun su­rat kabar sering mem­beritakan hal ter­sebut. Ba­nyak yang tertangkap tangan melakukan transaksi narkoba dan menggunakannya secara sembunyi-sembunyi.

Lantas, kenapa “barang” tersebut ma­sih beredar di ma­syarakat dan apa dampak­nya bagi seseorang yang ke­canduan narkoba?

Narkoba menyerang siapa saja bah­kan saat ini telah me­luaskan sa­saran pa­sarnya yaitu anak-anak. Kasusnya pun berkembang di negara ma­ju mau­pun negara ber­kembang seperti Indonesia.

Deputi BNN RI, Arman menye­butkan, berdasarkan hasil survei prevalensi pe­nyalahgunaan narkoba, jum­lah pengguna narkoba di Indonesia mencapai lebih dari 4 juta orang (sumber: kompas.com).

Sementara di Amerika, 4,3 juta orang terlibat meng­gunakan obat resep non me­dis dalam satu bulan. Obat re­sep non medis adalah obat yang dibuat dalam resep teta­pi tidak berdasarkan kebu­tuhan medis (disalahguna­kan) se­perti opioid. Jenis nar­koba ini banyak digunakan setelah ganja.

Lalu, mengapa narkobat dilarang dan apa penga­ruh­nya untuk kesehat­an?

Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (Nazpa)

Nazpa adalah zat kimiawi yang apabila dimasukkan dalam tubuh baik oral mau­pun disuntik dapat mempe­nga­ruhi pikiran dan suasana hati, pera­saan dan perilaku seseorang (lum­ban­tobing, 2007). Biasanya di dunia ke­sehatan, dokter bisa meresep­kan obat jenis ini dengan sya­rat dan ketentuan tertentu (ti­dak sembarangan dan ada bukti resepnya).

Salah satu hal yang ditim­bulkan oleh narkoba yaitu “kecanduan”. Apa­bila sudah kecanduan, seseorang akan menggunakan segala cara untuk men­dapatkan narkoba dan mengkon­sum­sinya kem­bali. Orang yang sudah ke­can­duan akan memiliki ber­bagai ma­salah kesehatan baik fisik maupun mental.

Efek penggunaan narkoba bisa dide­teksi melalui tes da­rah, scan gam­bar dan sinar X-Thorax. Misalnya, me­tam­fetamin bisa menyebab­kan gigi rusak parah atau terkenal dengan “mu­lut met”, Opioid bisa membuat over­­dosis dan kematian, serta in­ha­lasia bisa menyebab­kan ke­rusakan sel-sel saraf di otak atau luar otak dan sum­sum tu­lang belakang.

Selain efek di atas, sese­orang yang menggunakan narkoba ditambah daya tahan tubuh yang rendah akan me­mudahkan tertularnya penya­kit infeksi seperti Tuberculosis, Hepatitis C (Pe­nyakit ha­ti), HIV (Human Immuno­deficiency Virus), Infeksi katup (En­do­karditis) dan In­feksi Kulit (Se­lulitis), di ma­na kebanyak tertular dari penggunaan narkoba jarum suntik.

Jenis-jenis narkoba yang perlu dike­tahui sehingga kita bisa menghin­da­rinya apabila seseorang menawar­kan kepa­da kita secara gratis. Ingat! Ba­­nyak kasus bermula dari “coba-co­ba” dan “gratis” un­tuk menarik mang­sa baru khu­susnya untuk anak-anak muda yang masih dalam pen­carian jati diri. Sekali meng­konsumsi narkoba, telah mem­buat terjadinya per­ubah­an kimia otak (fungsi kognitif). Jenisnya sebagai ber­ikut:

Narkotika

a. Kokain/Charlie/Kana­bis/Mariyuana

b. Morfin

c. Heroin

d. LSD (Lysergic Acid) berbentuk kertas kecil, kapsul atau pil

e. Opium/Opiat berbentuk bubuk

f. Kodein: sejenis obat ba­tuk

Psikotropika

g. Ekstasi (tablet, pil, ser­buk)

h. Sabu-sabu

i. Nipam: berbentuk pil zat adiktif

j. Alkohol/etanol

k. Nikotin (banyak terda­pat dalam rokok)

l. Kafein (zat terdapat da­lam kopi dan teh)

Faktanya, alkohol dan obat-obatan terlarang seba­gian disalahkan dalam sekitar 80 persen pelanggaran yang me­ngarah ke waktu penjara di AS. In­siden ini termasuk ke­kerasan dalam ru­­mah tang­ga, mengemudi saat ma­buk, dan pelanggaran yang terkait de­ngan properti yang rusak. Obat-obatan legal dan ilegal tidak termasuk alkohol terli­bat dalam sekitar 16 persen ke­ce­lakaan kendaraan ber­motor.

Pada tahun lalu, hampir 12 juta orang mengemudi di bawah pengaruh obat-obatan terlarang, dan hampir 4.000 pengemudi yang terluka fatal dinyatakan positif terlibat narkoba (www.gateway­foun­­dation.org).

Menurut jurnal yang saya baca di (www.betterhealth.­vic.gov.au), gang­guan peng­gunaan narkoba tergan­tung pada jenis obat, berapa ba­nyak dan se­berapa sering di­minum dan kesehatan umum orang tersebut.

Secara keseluruhan, efek nyadapat mem­pengaruhi ham­pir setiap organ dalam tubuh manusia. Efek tersebut mun­cul akibat mengkon­sum­si jenis-je­nis narkoba yang telah dipaparkan diatas.

Efek samping kecan­duan narkoba dapat meliputi:

a. Sistem kekebalan yang mele­mah, meningkatkan risi­ko penyakit dan infeksi

b. Serangan jantung dan pembuluh darah yang jatuh dan infeksi pembuluh darah dari obat yang disuntikkan

c. Mual dan sakit perut, yang juga bisa menyebabkan perubahan nafsu makan dan penurunan berat badan.

d. Peningkatan ketegang­an pada hati, yang menem­patkan orang pada risiko ke­rusakan hati yang signifikan atau gagal hati

e. Kejang, stroke, keru­sak­an otak, dan penyakit pa­ru-paru

f. Efek global obat pada tubuh, se­perti perkembangan payudara pada pria dan pe­ningkatan suhu tubuh, yang da­pat menyebabkan masalah kese­hatan lainnya.

Efek samping narkoba terhadap psikologi dan peri­laku yaitu:

a. Adanya masalah terha­dap inga­tan, perhatian dan pengambilan kepu­tusan

b. Susah tidur (insomnia) atau ber­pikir serta namun siangnya mudah me­ngantuk

c. Penyakit mental seperti kece­ma­san, depresi atau ski­zofrenia (gila).

d. Dikucilkan oleh masya­ra­kat

e. Lingkungan pergaulan tidak sehat dan tidak berman­faat

f. Apabila sudah meng­kon­sum­sinya, terasa tidak la­par

g. Halusinasi, yaitu terja­dinya per­sepsi dalam kondisi sadar tanpa adanya rangsang nyata terhadap indra.

h. Paranoid, yaitu gang­guan mental yang diderita seseorang yang me­nyakini bahwa orang lian ingin mem­bahayakan dirinya.

Oleh sebab itu, jauhi diri, keluarga dan orang sekitar kita dari penggunaan narko­ba. Khususnya untuk orang­tua, jaga dan awasi ling­kung­an anak kita. Rayuan yang ditawarkan hanya sementara.

Apalagi untuk ibu hamil, hindari narkoba dan alkohol karena dapat meng­ganggu pertumbuhan otak janin. Gunakan vitamin, jamu atau bahkan berolahragalah untuk mendapatkan tubuh yang se­hat dan produktif. Salam Se­hat Youth.

(Penulis adalah alumni FKM USU dan Asisten Pene­liti di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat USU)

()

Baca Juga

Rekomendasi