Mahasiswa FBS Unimed Pamerkan Beragam Motif Batik Etnis Sumut

mahasiswa-fbs-unimed-pamerkan-beragam-motif-batik-etnis-sumut

Analisadaily (Medan) - Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Medan (Unimed) menggelar pameran batik hasil karya mahasiswa.

Dalam pameran tersebut ada puluhan motif batik dari berbagai etnis yang dipamerkan di Galeri Seni Rupa FBS mulai 9 September hingga 11 September 2019.

Wakil Dekan I FBS, sekaligus dosen mata kuliah Kriya Batik, Wahyu Triatmojo mengatakan, pameran merupakan bagian dari aplikasi pembelajaran mata kuliah Kriya Batik, yang ditempuh mahasiswa semester IV.

"Pada akhir perkualiahan, wajib memamerkan hasil karya mereka. Hasil karya mereka ini cukup mengejutkan. Sangat bagus melihat hasilnya," katanya, Senin (9/9).

Meskipun hanya sebagai tugas akhir kuliah, batik karya mahasiswa ini sangat layak untuk diapresiasi. Mereka bekerja dengan sungguh-sungguh untuk menciptakan satu karya seni tinggi.

"Apalagi, batik motif Sumut saat ini mulai berkembang," ucapnya.

Motif yang mencirikan beragam etnis di Sumut diusung dalam setiap karya mahasiswa, baik itu motif Batak Toba, Karo, Mandailing, Simalungun, Nias, dan Melayu.

"Pameran ini bertema ‘Goresan Malam’, yang setidaknya ingin mengungkap goresan lilin karya mahasiswa dengan menggunakan canting," jelasnya.

Ketua Panitia, Maulana Yusuf Arrasyid mengungkapkan, pameran bukan hanya untuk tujuan akademik, tetapi juga untuk mengenalkan batik Sumut yang kini mulai meramaikan pasar.

Selama ini, hegemoni batik dari Jawa menurutnya memang masih kuat, tetapi batik asal Sumut juga pelan-pelan mulai dikenal masyarakat.

"Melalui pameran ini, kami ingin mengenalkan lebih jauh kepada masyarakat bahwa Sumut juga memiliki batik yang motifnya sangat menarik," ungkapnya.

Maulana menuturkan, selama perkuliahan, banyak rekannya yang tertarik untuk berbatik. Selain menguntungkan secara ekonomi, membantik juga dimaksudkan mempertahankan kekayaan budaya.

"Sumut sangat kaya dengan budaya. Etnisnya sangat banyak. Tentu kita sekarang, sebagai anak muda harus mampu menerjemahkan dalam karya-karya yang mampu mempertahankan ciri kebudayaan," tuturnya.

(JW)

Baca Juga

Rekomendasi