Sejumlah pemulung mengais sampah plastik dan botol yang masih bisa dijual di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), di kelurahan Terjun, Medan Marelan (Analisadaily/Qodrat Al-qadri)
Analisadaily (Medan) - Kota Medan menghasilkan 2.000 ton sampah setiap hari. Dari jumlah tersebut 1.500 ton sampah telah diangkut Pemko Medan melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan. Sementara 350 ton sampah telah diambil pemulung, termasuk sejumlah bank sampah.
Sedangkan sisanya yang 150 ton, 'disembunyikan' masyarakat di lahan-lahan kosong sehingga menyulitkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan mengangkutnya.
Sampah yang 150 ton ini diketahui setelah menumpuk dan menyebarkan bau busuk. Selain ditumpuk di lahan kosong, sampah itu juga dibuang ke parit atau sungai. Inilah yang menjadi kendala kita selama ini," keluh Pelaksana tugas (Plt) Walikota Medan Akhyar Nasution didampingi Kadis Kebersihan dan Pertamanan M. Husni saat meresmikan The Grade Clean dan Gold Bank Sampah Pusat Pasar (Puspa) di Jalan Thamrin, Kelurahan Pusat Pasar, Kecamatan Medan Kota, Senin (25/11).
Akhyar mengapresiasi PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan yang menghadirkan Bank Sampah Puspa. "Kehadiran Bank Sampah Puspa mengandung potensi ekonomi kerakyatan cukup tinggi, karena memberikan hasil nyata bagi masyarakat dalam bentuk peluang kerja dan penghasilan tambahan," sambungnya.
Dia berharap, bank sampah ini nantinya menjadi perwujudan pembangunan yang mengentaskan kemiskinan dan pembangunan untuk melindungi serta melestarikan lingkungan hidup.
Di kesempatan itu, Akhyar juga mengungkapkan, selain melalui bank sampah, ada juga yang telah mengelola sampah sehingga memiliki nilai ekonomi. Salah satunya, seperti dilakukan masyarakat di Kecamatan Medan Amplas. Sampah organik menggunakan biaya murah telah dikonversi menjadi briket (bahan bakar).
"Pasar briket sedang ditunggu sebagai pengganti batu bara. Selain mengatasi masalah kebersihan, langkah ini juga membuka lapangan kerja baru," tutupnya.
Sebelumnya, Pimpinan PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan Hakim Setiawan menjelaskan, Bank Sampah didirikan sebagai bentuk kepedulian dan mendukung Pemko Medan mewujudkan kebersihan lingkungan.
Hakim menjelaskan, selain Jalan Thamrim, sebelumnya mereka juga telah mendirikan bank sampah di Jalan Bromo. "Pendirian dua bank sampah ini sebagai bukti kami siap membantu program pemerintah menangani sampah. Apalagi jumlah sampah di Kecamatan Medan Kota cukup banyak, karena itu bank sampah didirikan di kecamatan ini," urainya seraya menambahkan, masyarakat yang menabung sampah akan memproleh tabungan emas, sedangkan sampah yang ditabung selanjutnya akan didaur ulang.
Peresmian Bank Sampah Puspa ditandai penanda tanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Plt Walikota Medan Akhyar Nasution bersama Pimpinan Wilayah PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan Hakim Setiawan.
(HEN/JG)