Warga terlihat antusias ketika akan masuk KMP Teluk Singkil di Pelabuhan Penyeberangan Kota Gunungsitoli (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily (Medan) - Kementerian Perhubungan, Ditjen Perhubungan Darat melalui Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah II Provinsi Sumatera akan melaksanakan pengoperasian pertama Pelabuhan Penyeberangan Kota Gunungsitoli, Minggu (1/12) hari ini.
“Mudah-mudahan akan berjalan baik dan akan memudahkan masyarakat untuk datang dan pergi ke Gunungsitoli,” kata Kepala BPTD Wilayah II Putu Sumarjaya, M.Sc melalui humas Ardiansyah Nasution, Sabtu (30/11).
Dijelaskan, pelayaran tersebut merupakan kerja sama Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara, Dinas Perhubungan Kota Gunungsitoli, KSOP Kelas V Kota Gunungsitoli serta PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Singkil.
Sebelumnya, kata Ardiansyah telah dilaksanakan sea trial dan uji sandar KMP. Teluk Singkil 600 GT milik PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) di Dermaga MB Pelabuhan Penyeberangan Gunung Sitoli, Kamis (14/11) lalu dan berjalan sukses dan lancar.
“Uji sandar KMP Teluk Singkil di dermaga ini merupakan salah satu dari serangkaian uji coba yang telah dilaksanakan dalam rangka menjamin kelayakan kapal tersebut yang nantinya akan beroperasi dan melayani rute penyeberangan dari Pelabuhan Singkil, Provinsi Aceh ke pelabuhan ini,” jelas Ardiansyah Nasution.
Disebutkannya Pelabuhan Penyeberangan Kota Gunungsitoli merupakan pelabuhan dengan dermaga tipe moveable bridge yang memiliki kapasitas layanan sandar untuk kapal-kapal jenis Ro-Ro berukuran 200 s.d 750 GT. Pelabuhan ini dibangun oleh Kementerian Perhubungan, Ditjen Perhubangan Darat mulai Juni tahun 2015 dan selesai pada Desember tahun 2018 (selama 4 tahun) menggunakan anggaran APBN.
“Selain fasilitas utama dermaga moveable bridge dan pendukung operasional kepelabuhanan lainnya, pelabuhan ini juga memiliki fasilitas yang cukup lengkap untuk menunjang kenyamanan para pengguna jasa angkutan penyeberangan yaitu telah tersedia fasilitas gedung terminal penumpang, gedung administrasi kantor, musala, toilet, kantor agen ticketing, jalur pedestrian dan selasar dari area gedung terminal ke dermaga, serta fasilitas lainnya,” jelas Ardiansyah.
Dalam keterangannya, Ardiansyah juga menegaskan bahwa Pelabuhan Penyeberangan Kota Gunungsitoli baru mulai dikerjakan sejak 2015 dan baru selesai pada 2019 sesuai proses pengerjaan dan mata anggaran yang dialokasikan pemerintah pusat dalam empat tahun. “Jadi pelabuhan ini tidak terbengkalai karena beroperasi sesuai jadwal yang ditetapkan, yakni 1 Desember 2019,” ungkapnya.
Disebutkan Ardiansyah, pengoperasian pelabuhan saat ini telah diserahterimakan oleh Ditjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan kepada Pemerintah Kota Gunungsitoli untuk segera dapat dioperasikan pada awal Desember 2019 dan sekaligus diharapkan dapat melayani Penyelenggaran Angkutan Natal 2019 dan Tahun 2020 yang sudah semakin dekat.
(RMD/JG)