Latihan menulis cerita pendek kepada siswa SMP se-Kota Medan (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily (Medan) - Sebanyak 315 siswa SMP se-Kota Medan dilatih menulis cerita pendek (cerpen) dalam kegiatan pembinaan dan pengembangan minat baca program pengembangan budaya baca yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Medan di SMP Negeri 1 Medan.
Kepala Dinas Perpustakaan Medan, Maya Fitriani mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dalam rangka meningkatkan literasi para siswa dan menumbuhkan minat menulis, khususnya cerpen.
"Tujuan kegiatan ini memotivasi siswa-siswi untuk mencintai membaca buku dan memotivasi siswa untuk menyediakan waktunya membaca buku setiap hari," kata Maya, Selasa (3/12).
Acara dibuka Asisten Pemerintahan Pemko Medan, Mussadad, dengan memotivasi siswa untuk berbicara di depan umum menyampaikan pengalamannya mengenai pengembangan budaya baca dan menulis di sekolah. Sebanyak 5 siswa diminta untuk maju ke depan aula menjelaskan pengalaman mereka.
Mussadad berbagi cerita mengenai pentingnya membaca dalam meraih ilmu. Ia mengisahkan anaknya yang berhasil mendapatkan beasiswa ke Inggris karena rajin membaca.
"Setiap saya telepon anak saya di sana, saya tanya sedang di mana, ia jawab sedang di perpustakaan. Perpustakaan di sana sangat besar," ujarnya.
Dalam kegiatan itu, para siswa dilatih oleh Redaktur Halaman Minggu dan pengasuh rubrik Taman Riang Harian Analisa, M. Arifin. Ia menjelaskan, dasar-dasar menulis cerpen dan bagaimana menumbuhkan imajinasi dalam menulis cerita.
"Menulis cerpen itu yang dibutuhkan imajinasi. Ide bisa muncul dari mana saja. Saya pernah melatih siswa di Binjai menulis cerpen dan ia menulis cerpen berjudul Uttaran versus Ultraman. Idenya dari kesehariannya di rumah yang sering rebutan remot tv dengan ibunya yang mau menonton Uttaran," sebutnya.
Usai pemaparan materi, para siswa diminta untuk praktik menulis langsung. Para siswa tersebut langsung menuliskan cerpen bertema tentang guru, pahlawan dan perpustakaan. Sembilan cerpen terbaik diapresiasi dengan voucher pendidikan dari Bank Sumut.
(RZD/EAL)