Informasi diperoleh Analisadaily.com, bayi kembar siam itu merupakan anak pertama dan kedua dari pasangan NR (25) dan S (32) yang merupakan warga Labuhanbatu.

"Bayi kembar siam dempet perut lahir pada Senin (9/12) sekitar pukul 10.15 WIB di RSUP HAM lewat operasi sesar. Jenis kelamin laki-laki," kata Kasubbag Humas RSUP Haji Adam Malik Medan, Rosario Dorothy Simanjuntak, Selasa (10/12).

Rosa menuturkan kondisi kedua bayi masih lemah. Berat badan mereka rendah, hanya 2.640 gram dan panjang 39 cm.

"Kondisinya lemah, dirawat di ruang khusus bayi baru lahir," tuturnya.

Menurut Rosa dokter bedah anak sudah melihat kondisi kedua bayi. Kesimpulan awalnya tidak ada indikasi pemisahan emergensi. Karena itu perlakuan terhadap bayi kembar siam ini sama seperti kembar siam dempet perut sebelumnya.

"Bayi itu akan dirawat di RS Adam Malik sampai diputuskan pulang pasca operasi pemisahan. Organ dalam bayi juga sedang diperiksa. Tim dokter ingin memastikan ada tidaknya organ yang menempel," ungkapnya.

Jika semuanya normal, operasi pemisahan akan dilaksanakan saat usia bayi dinilai mencukupi. Perkiraan dokter, operasi pemisahan bisa dilakukan pada usia 9 bulan.

Sementara NR, ibu bayi kembar siam itu juga masih dalam perawatan di RSUP H. Adam Malik pasca operasi sesar.

Soal biaya, Rosario memastikan NR merupakan peserta BPJS. Namun berdasarkan pengalaman pemisahan bayi kembar dempet perut sebelumnya, Adam dan Malik, hanya sebagian biaya ditanggung BPJS, karena nominalnya melebihi nilai yang ditanggung. Sebagian biaya lainnya diambil alih RSUP H. Adam Malik.

"Kalau ini nanti kita lihat perkembangannya. Bisa saja ada bantuan dari pemkabnya," tukas Rosa.

(JW/EAL)