Google Translate (Ubergizmo)
Analisadaily - Google Translate merupakan layanan yang selama ini memudahkan banyak orang dalam berinteraksi.
Meski memiliki banyak manfaat, Google Translate juga punya kelemahan, yakni memerlukan koneksi internet agar dapat bekerja dengan baik.
Koneksi internet dibutuhkan karena proses translate bahasa biasanya dilakukan pada server jauh. Itu sebabnya jika pengguna menginginkan hasil terjemahan yang baik, koneksi menjadi internet sangat penting.
Namun Google memahami bahwa tidak semua orang memiliki akses internet yang baik. Maka dari itu mereka menyediakan mode offline untuk Google Translate.
Perusahaan yang berpusat di Mountain View, California, itu sudah membuat beberapa peningkatan pada Google Translate, termasuk mode offline yang mampu menerjemahkan 20% bahasa-bahasa tertentu.
"Terjemahan offline menjadi lebih baik. Sekarang dalam 59 bahasa, terjemahan offline lebih akurat 12 persen, dengan pilihan kata, tata bahasa dan struktur kalimat yang lebih baik," bunyi pernyataan Google, dilansir dari
Ubergizmo, Rabu (25/12).
"Dalam beberapa bahasa seperti Jepang, Korea, Thailand, Polandia dan Hindi, peningkatan kualitas lebih dari 20 persen," sambungnya.
Selain meningkatkan terjemahan offline, Google juga menambahkan transliterasi untuk skrip tertentu yang mungkin tidak familiar bagi pengguna.
"Sangat sulit untuk mengucapkan dan mengeja kata dalam bahasa yang ditulis dalam skrip yang tidak Anda kenal. Untuk membantu Anda dalam kasus-kasus ini, (Google) Translate menawarkan transliterasi yang memberikan ejaan setara dalam alfabet yang biasa Anda gunakan."