Diduga Berisi Bom, Ransel Dekat Mapolres Tebing Tinggi Buat Warga Panik

Diduga Berisi Bom, Ransel Dekat Mapolres Tebing Tinggi Buat Warga Panik
Situasi di sekitar Mapolres Tebing Tinggi setelah adanya tas diduga berisi bom (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily (Tebing Tinggi) - Warga di sekitar Mapolres Tebing Tinggi dihebohkan dengan penemuan tas ransel hitam yang diduga berisi bom, Senin (30/12).

Informasi diperoleh Analisadaily.com, kejadian bermula saat HN (33) meletakkan ransel hitam di depan salah satu toko yang berada di Jalan Pahlawan, tepat di seberang Mapolres Tebing Tinggi.

Setelah meletakkan tas tersebut, HN yang merupakan warga Desa Bah Bulian, Kecamatan Raya Kahean, Kabupaten Simalungun, menyebut ada bom di dalamnya. Alhasil warga di sekitar lokasi kejadian langsung panik.

"Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.45 Wib. HN meletakkan ransel hitam itu di teras Toko Aceh. Kemudian saksi menyatakan tas itu diletakkan OTK di TKP sambil mengatakan agar saksi menjauh dari tas tersebut karena tas berisi bom," kata Kapolres Tebing Tinggi, AKBP Sunadi.

Mengetahui insiden tersebut, polisi langsung menuju lokasi untuk mensterilkan tempat ditemukannya tas itu. Kemudian petugas mencari pria yang meletakkan tas ransel tersebut.

Polres Tebing Tinggi kemudian meminta bantuan Detasemen Gegana Sub Den Jibom untuk memeriksa isi ransel yang ditinggalkan pelaku di TKP. Setelah diperiksa, tas tersebut berisi pakaian, sebilah parang dan pisau cukur.

Isi tas yang membuat warga sekitar Mapolres Tebing Tinggi Panik
"Mendapat informasi tadi, petugas langsung ke lokasi dan mencari pria yang meletakkan tas itu," terang Sunadi.

Tak berselang lama, polisi menangkap pelaku yang meletakkan tas tersebut di dekat Lapangan Merdeka Tebing Tinggi.

"HN kita tangkap di dekat Lapangan Merdeka Tebing Tinggi. Setelah diinterogasi, dirinya mengaku bahwa isi tas ranselnya hanya pakaian bekas," jelasnya.

Polisi masih mendalami kasus ini dan memeriksa HN untuk mengetahui motifnya melakukan tindakan tersebut.

"Yang bersangkutan masih dimintai keterangan. Tadi kita juga sudah panggil ahli kejiwaan, yang bersangkutan diduga mengalami gangguan jiwa. Tapi kita akan berkoordinasi dengan rumah sakit jiwa di Medan Tuntungan," tukas Sunadi.

(JW/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi