Dalam perjalanan sekitar 20 menit menyusuri sungai dari dermaga Avros Park menuju kawasan Kampung Baru, muncul keinginan Bobby Nasution untuk mengembalikan identitas Kota Medan sebagai pusat perdagangan.

Bobby berdiskusi banyak dengan Go River tentang cara melestarikan dan mengembangkan potensi Sungai Deli yang sarat sejarah di Kota Medan.

Dalam diskusinya, Bobby tampak lebih banyak mendengar penjelasan Go River yang sudah memahami persoalan sungai dan pemanfaatannya bagi kehidupan masyarakat.

Direktur Go River, Ahmad Hakiki, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam mengembangkan potensi sungai yang membelah Kota Medan.

"Sungai ini banyak manfaatnya. Tapi memang perlu keberanian dan ketegasan dalam menjaga kelestariannya. Sehingga sungai ini bisa bermanfaat besar bagi masyarakat," katanya, Kamis (9/1).

Kepada Bobby, Hakiki menyampaikan kendala-kendala yang terjadi dan potensi-potensi yang bisa dibenahi untuk ke depannya dari pemanfaatan Sungai Deli. Seperti tanaman-tanaman di pinggir sungai yang seharusnya penahan erosi.

"Walaupun ada pemukiman, tapi bagaimana caranya supaya tetap menjaga lingkungan, agar tidak terjadi banjir. Menjadikan sungai bukan menjadi momok. Paling penting, bermanfaat bagi banyak orang," terangnya.

Hakiki juga menjelaskan sejarah lahirnya Yayasan Go River, yang berhasil mengembangkan Avros Park sejak 2014. Mereka mempunyai visi mewujudkan sumber daya air, sungai dan wawasan yang berkualitas untuk kesejahteraan masyarakat.

Bobby Nasution mengakui Sungai Deli punya potensi yang luar biasa bagi Kota Medan. Apalagi dahulunya Sungai Deli pernah menjadi identitas Kota Medan yang dimanfaatkan sebagai jalur transportasi perdagangan.

"Sungai Deli ini kita jaga dengan baik. Dulu sungai ini merupakan jalur transportasi perdagangan dan identitas Kota Medan. Peran Sungai Deli cukup besar dalam kemajuan Kota Medan," ungkap Bobby.

(JW/RZD)