Greysia Polii dan Apriyani Rahayu saat melawan pasangan Chang Ye Na/Kim Hye Rin di Malaysia Masters 2020 (bwfworldtour.bwfbadminton)
Analisadaily.com, Kuala Lumpur – Pebulu tangkis ganda putri, Greysia Polii dan Chang Ye Na merupakan dua pemain yang sudah lama bersahabat di luar lapangan. Namun di area permainan atau di turnamen, mereka tetap bertarung untuk saling mengalahkan.
Ganda putri Korea Selatan, Chang Ye Na
Pada Jumat (10/1) kemarin, mereka bertemu di perempat final PERODUA Malaysia Masters 2020, Greysia yang bermitra dengan Apriyani Rahayu terus meningkatkan intensitas selama pertempuran 56 menit melawan Chang Ye Na dan Kim Hye Rin.
Hasilnya, wakil Indonesia itu berhasil mengalahkan pasangan asal Korea Selatan tersebut untuk pertama kalinya dalam tiga pertandingan, 21 -19 21-19.
“Kami bersaing satu sama lain, kami saling bertarung di pengadilan, meskipun dia sangat menyayangi hatiku dan sebaliknya. Kami bertarung sampai akhir. Saya tidak ingin memberinya poin, dan dia tidak akan memberi saya poin,” kata Greysia.
Dilnsir dari
bwfworldtour.bwfbadminton, Sabtu (11/1), hubungan persahabatan lintas negara masih relatif jarang terjadi di bulu tangkis, meskipun dalam beberapa kali hambatan lama telah pecah.
“Kami sudah seperti ini sejak lama, kami hanya ingin melakukan yang terbaik untuk diri kami dan untuk negara kami, untuk karir kami. Dia adalah saingan terbesar saya dan juga teman baik saya,” ujar Greysia.
“Saya pikir kita punya nilai-nilai yang sama dalam hidup dan kita bertukar sisi positif, itulah mengapa kita menjadi teman. Dan saya senang. Kami saling kenal dengan baik, tetapi kami masih menjaga strategi permainan dengan diri kami sendiri. Di area ini, kita harus merahasiakannya,” tutur Greysia.
Sudah lama sejak Greysia Polii dan Apriyani Rahayu mencapai semifinal. Yang terakhir adalah di Chinese Taipei Open pada September 2019, setelah itu mereka tersingkir di putaran awal enam turnamen.
Greysia belum memenangkan gelar di Malaysia, dia berada di final Malaysia Terbuka pada 2007 bersama Vita Marissa dan final Malaysia Masters tahun lalu bersama Rahayu.
“Final pertama saya adalah pada 2007. Di mana pun turnamen ini kami ingin menjadi juara. Malaysia Open adalah final pertama saya, tapi tetap saja, ini sejarah, dan kami ingin fokus pada yang satu ini,” tambahnya.
Editor: Christison Sondang Pane