
Analisadaily.com, Medan - Tim Gabungan Polda Sumut, Sat Reskrim Polrestabes Medan, dan Polsek Percut Sei Tuan, menangkap lima pelaku pengeroyokan dan perusakan di Masjid Al Amin, Mandala, Jalan Belibis VIII, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang.
Informasi diperoleh Analisadaily.com, kelima orang yang ditangkap dan telah ditetapkan sebagai tersangka adalah inisial AG (37), DM (31), RS (26), AS (42) dan LFM (32).
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Maringan Simanjuntak mengatakan, awalnya tersangka LFM dan AS menyerahkan diri kepada petugas. Selanjutnya dari pemeriksaan kedua tersangka, lalu diamankan tiga tersangka lainnya.
"Ketiga tersangka lainnya ditangkap di rumah mereka tadi pagi," katanya, Minggu (26/1).
Saat ini kelima tersangka telah dibawa ke Polrestabes Medan untuk menjalani pemeriksaan. Kelimanya diancam dengan Pasal 170 Jo 351 subs 406 KUHP tentang bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang maupun barang.
"Saat ini kasusnya masih dalam pengembangan petugas," terang Maringan.
Untuk diketahui, awal kericuhan tersebut terjadi pada Jumat (24/1) sekitar pukul 15.00 WIB. Kejadian berawal saat tim dari Muspika Kecamatan Percut Sei Tuan, Satpol PP, Babinsa, Babinkamtibmas, serta polisi ingin membongkar kedai tuak atas laporan warga.
Namun pemilik kedai tuak tidak terima dan sempat terjadi argumentasi. Saat itu sebagian barang jualan kedai tuak telah diangkat Satpol PP. AS yang merupakan pemilik warung dan beberapa warga yang tak terima kedai tuak itu dibongkar langsung melawan.
Malamnya sekitar pukul 19.30 WIB tiba-tiba terjadi pelemparan ke arah Masjid Al Amin yang memang berdekatan dengan kedai tuak. Saat itu, warga yang tidak terima langsung keluar dan melakukan perlawanan.
Akibatnya, beberapa bagian masjid mengalami kerusakan, bahkan dua orang warga mengalami luka-luka. Polisi yang mendapat laporan langsung ke lokasi untuk menenangkan warga. Warga dari dua kubu tetap saling lempar. MPolisi mendatangi arah lemparan batu dari arah Jalan Belibis.
Seruan polisi mundur juga tak didengar. Puluhan batu beterbangan ke arah petugas yang mencoba menenangkan warga. Petugas juga sempat meletuskan beberapa kali tembakan ke udara agar warga menghentikan lemparan.
Aksi saling serang baru bisa dihentikan setelah jumlah personel bertambah ke lokasi. Namun, ketenangan hanya berjalan beberapa menit. Sekitar pukul 22.56 WIB, suasana kembali pecah. Kerusuhan baru bisa ditenangkan pada Sabtu (25/1) dini hari.