llustrasi (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Virus corona tidak hanya memberikan dampak terhadap penurunan wisatawan mancanegara (wisman) dari Tiongkok ke Sumatera Utara, namun juga berimbas pada sektor impor dan ekspor dengan Tiongkok.
Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, ?Gunawan Benjamin mengatakan, dampak dari virus corona juga mempengaruhi sektor ekonomi.
"Kita sangat mengkhawatirkan serangan virus corona akan mengganggu aktivitas ekspor dan impor," kata Gunawan, Jumat (31/1).
Menurutnya virus corona di Kota Wuhan membuat Tiongkok mengalami kerugian terutama dari sektor ekspor.
"Sangat masuk akal sekali pengaruhnya. Di saat Tiongkok memperpanjang liburan Imlek atau saat satu wilayah diisolasi, jelas akan membuat aktivitas ekspor dari Tiongkok terganggu," jelas ekonom asal Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) itu.
Gunawan mengatakan hal itu akan berdampak pada negara lain yang selama ini bermitra dengan Tiongkok, termasuk Indonesia.
"Impor Sumut dari Tiongkok angkanya besar, menempati posisi lima besar. Ekspor Sumut ke Tiongkok juga signifikan. Jelas ini akan merugikan roda perekonomian Sumut," ucapnya.
Gunawan meyakini ? cepat atau lambat perekonomian Sumut juga terpengaruh dengan aktivitas Negeri Tirai Bambu yang sedang direpotkan akibat serangan virus corona.
"Jelas hal ini akan menjadi pukulan baru bagi importir di Sumut. Pengawasan ketat bentuknya bisa apa saja. Misalkan bentuknya bisa berupa penggeledahan barang impor dari Tiongkok layaknya perusahaan importir baru yang masih masuk jalur merah di pelabuhan," ungkap Gunawan.
Solusinya menurut Gunawan bisa saja menghentikan impor komoditas atau barang tertentu yang asalnya dari Tiongkok khususnya dari wilayah yang dinilai parah terserang virus. Belum lagi seandainya pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengawasi ketat barang-barang impor yang masuk dari Tiongkok.
"Jadi bukan hanya Tiongkok yang dirugikan dari tekanan virus tersebut, lebih dari itu negara lain juga akan terkena dampaknya," tegasnya.
Gunawan berharap pemerintah segera membuat kebijakan untuk ?menyelamatkan potensi kenaikan harga barang khususnya bahan pangan dari Tiongkok yang bisa naik kapan saja.
"Kita lihat dahulu bagaimana perkembangan dagang kita dengan Tiongkok seiring merebaknya virus corona," tukasnya.
(JW/EAL)